Begitu sampai di Manggala Wanabhakti, tempat New X-Trail di launching, setengah tidak percaya setelah melihat sekitar 11 unit berjajar untuk di tes para jurnalis serta konsumen. Mata saya justru tertuju pada satu unit yang ditata di bawah tenda. Ketika didekati pada bagian belakang, terbaca X-Trail 2.5 XT yang ternyata merupakan Top grid dan termewah dari dua varian lainnya (2.0L dan ST 2.5L) yang diperkenalkan secara bersamaan, Sabtu (5/7) pagi.
Memang, dari sosok bentuk, yang baru dengan generasi sebelumnya masih mirip. Ciri khas X-Trail terus dipertahankan. "Kami ingin memberi interior yang luas yang sudah menjadi ciri Nissan X-Trail," bilang Chiaki Sumi, Chief Product Specialist of Nissan Motor Co., Ltd.
Yang membedakan dengan XT lama tampak pada bumper depan lebih menonjol dan memiliki rongga udara. Pada kap mesin terdapat lekukkan yang lebar, mungkin ini ada kaitannya dengan desain bumper yang mengutamakan penyelamatan pedestrian. Lampu utama lebih besar dan dilengkapi Bi-Xenon Projector, meski hanya pada varian XT saja.
Tampilan bodi, gelembung-gelembung di sisi samping yang dipadu gelembungnan spatbor diperbesar dan fender diperkecil, menambah kekar dan elegan tampilan X-Trail XT ini. Trus dilengkapi dengan Roof Rail yang punya keunikan, yakni pada bagian ujung depan dihiasi dengan lampu sorot cukup jauh. Jadi, bagi yang penyuka jalan diperkebunan, pertambangan atau off-road ria, tak perlu memberi lampu sorot tambahan.
Ketika beralih ke belakang, rancangan lampu lebih lebar dan 3D, kemudian ada spoiler di bagian atas. Lampu rem tambahan yang pada generasi sebelumnya berada di kaca dalam, kini terintergrated dengan roof spoiler.
Pada interior, indikator-indikator penunjuk bahan bakar dll yang tadinya di bagian atas pada cluster center, kini dipindahkan di belakang kemudi. Tujuannya, agar konsentrasi pengemudi tetap terjaga. Kisi-kisi AC di sisi kiri dan kanan di desain miring menghadap pengemudi dan penumpang. Keempat kursi dilapisi kulit dan khusus yang XT dilengkapi dengan electric seat. Sementara yang 2.0L dan 2.5 ST terbuat dari bahan kain.
Saat berkendara, pengemudi bisa melakukan akselerasi tanpa terasa adanya hentakan. Ini dikarenakan X-Trail sudah dilengkapi Xtronic CVTC (Continuosly Variable Valve Timing Control) dan ECCS (Electronic Concentrated Einge Control System) dan merupakan SUV pertama yang memakai teknologi ini. Mungkin juga yang pertama dengan gigi transmisi 6-speed otomatis. Keistimewaan transmisi pada XT dan ST , ketika membutuhkan engine brake dan traksi ekstra, cukup dengan memindahkan tongkat persneling ke kanan bawah.
Pantas saat melakukan akselerasi dengan menginjak pedal gas dalam, tenaga yang dimuntahkan dari mesin 2.488 cc tetap halus. Begitu juga kala manuver di tikungan, tingkat keolengan bode sangat kecil. Ini dikarenakan sistem suspensi Multi Link pada bagian belakang, sehingga beban terbagi rata ke setiap roda. Dan keolengan yang rendah ditopang oleh sudut peredam kejut yang landai (miring).
No comments:
Post a Comment