Hal tersebut terungkap dengan kehadiran Peter Mackenzie selaku Chrysler South East Asia Regional Manager yang bertemu pejabat pemerintahan Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian (Depperin) Budi Darmadi dan Direktur Alat Transportasi Darat dan Kedirgantaraan Depperin Panggah Susanto, Kamis (13/8). Pada pertemuan itu, Peter mencoba menanyakan potensi pasar di kawasan ASEAN.
"Mereka bisa dibilang menjajaki pasar Indonesia-lah. Mungkin untuk tahap awal impor dulu, arahnya menuju ke sana. Tapi belum-lah, masih terlalu awal," ungkap Panggah saat dikonfirmasi Jumat (14/8).
ASEAN merupakan salah satu regional yang industri otomotifnya paling berkembang di Asia, di luar China dan India. Dengan ini, maka sejumlah prinsipal otomotif dunia mulai berencana menggarap serius pasar potensial di Tanah Air ini. Artinya, tak menutup kemungkinan, nantinya Chrysler akan berinvestasi di Indonesia.
"Ke arah itu kita belum tahu. Mereka hanya memperkenalkan diri-lah ke Depperin," lanjut Panggah.
Meski Chrysler sempat memiliki perwakilan (ATPM) di Indonesia pada era di bawah 1990-an, belakangan ini produk Chrysler masuk secara utuh atau completely built-up (CBU) vehicle oleh importir umum. Beberapa merek Chrysler yang cukup dikenal di pasar nasional yakni Jeep (Grand Cherokee, Wrangler, dan CJ), PT Cruiser, Dodge, dan Chrysler.
No comments:
Post a Comment