Barangkali banyak yang beranggapan mengemudi mobil mudah. Tidak salah anggapan itu, tapi apakah sudah bersikap dan bertindak benar serta memperlakukan kendaraan denngan baik? Pengemudi yang sudah mengantongi jam terbang tinggi, belum tentu memenuhi kriteria itu. Padahal, mengemudi membutuhkan konsentrasi tinggi dalam melakukannya. Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) bekerjasama dengan Toyota Astra Motor memberi teknik defensive Driving kepada para jurnalis.
Defensive driving, menurut instruktur IDDC diistilahkan cara mengemudi merupakan pendekatan secara intelektual bagaimana berkendara yang aman, benar, efisien dan bertanggung jawab."Paling penting, jadikan mengnemudi sebagai kegiatan utama. Jangan dibarengi kegiatan lainnya," wanti Dodi Budiono, instruktur IDDC.
Inilah langkah-langkah sebelum mengemudi yang harus diketahui pengemudi;
1. Ada empat kunci menjadi pengemudi defensive, alertness (kewaspadaan), awareness (kesadaran), attitude (sikap, mental), anticipation (antisipasi menjaga segala kemungkinan).
2. Defensive driving berkaitan dengan social rsponsibility issue di antaranya, mementingkan kepentingan orang banyak dan pemaaf, mau bekerja sama dengan pengguna jalan lain, santai dan tidak tegang.
3.Kondisi teknis kendaraan wajib diperiksa sebagai defensive driver.Selalu mempertahankan kendaraan dalam kondisi prima.
4. Setiap sebelum berkendara lakukan pemeriksaan, mulai dari eksterior, meliputi bodi, kaca depan, kaca spion, wiper, lampu-lampu, kondisi ban dan tekanan angin, peralatan standar kendaraan.
Pengecekan ruang mesin seperti oli mesin, power steering, minyak rem, air radiator, air pembersih kaca, sistem kelistrikan yang meliputi pemeriksaan aki, kabel dan soket-soket. Tak lupa memeriksa kondisi slang radiator dan bahan bakar.
5. Pengemudi memperhatikan kondisi interior. Memakai sabut pengnaman, kontrol panel dan kaca spion pada posisi yang mudah dioperasikan dan dapat terlihat jelas, sesuai posisi duduk dan penyangga kepala agar tidak terlalu dekat. Singkirkan barang-barang di sekitar yang dapat mengganggu konsentrasi.
Teknis mengemudi
1. Lakukan penambahan posisi persneling untuk akselerasi dengan putaran mesin antara 3.000-4.000 rpm. Untuk deselerasi dengan menurunkan persneling disarankan putaran mesin di bawah 2.500 rpm. selain mesin terawat, pemakaian BBM efisien.
2. Olah kemudi yang benar dengan cara pull (tarik) dan push (dorong). Contoh belok ke kanan, yang menarik kemudi tangan kanan, tangan kiri mendorong. Jangan sekali-sekali menariknya pakai tangnan kiri dengan telapak tangan memegang kemudi bagian dalam.
Atau dengan metode hand over hand, membelokkan kemudi dengan saling silang dan dilakukan berulang-ulang.
3. Posisi parkir ideal 2,5 meter jarak buat posisi parkir seri. Sedangkan ruang pada posisi parkir paralel setidaknya harus lebih panjang 1,5 meter dari keseluruhan panjang mobil yang dikemudikan.
No comments:
Post a Comment