01 April 2008

Bangkok International Motor Show 2008

Suasana Bangkok International Trade and Exhibition Centre (BITEC) kemarin (28/3) sore luar biasa ramai. Di sana berlangsung 29th Bangkok International Motor Show. Ratusan ribu orang memadati ruang pameran mobil terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Sampai sekitar pukul 19.00 tadi malam, arena indoor seluas empat hektare dan tenda-tenda raksasa di luar gedung seluas tiga hektare dibanjiri sekitar 200 ribu pengunjung. Kemarin, pameran itu dibuka untuk umum. Sampai akhir pameran 6 April nanti, ditargetkan 2,5 juta pengunjung datang.

Thailand merupakan basis produksi otomotif terbesar di Asia Tenggara. Banyak produsen mobil global yang membuka pabrik di negeri seluas hanya seperempat Indonesia itu. Biasanya model-model mobil terbaru diperkenalkan dulu di Bangkok sebelum dipasarkan ke seluruh Asia Tenggara. Karena itulah, Bangkok International Motor Show menjadi agenda pelaku industri otomotif untuk mengintip model mobil dan motor terbaru yang akan dipasarkan di Indonesia.

Kepada Jawa Pos, Dr Prachin Eamlumnow, ketua panitia penyelenggara, menyatakan, pada pameran kali ini, ditargetkan transaksi penjualan mencapai 15 ribu unit senilai 22 miliar baht (sekitar Rp 6,6 triliun). Itu meningkat 2.500 unit atau 20 persen daripada volume penjualan pada pameran tahun lalu, sedangkan nilainya ditargetkan naik 2 miliar baht (Rp 600 miliar) atau 10 persen dibandingkan pameran 2007.

Kenaikan harga minyak dunia dan dampak pemanasan global menjadi isu penting pameran kali ini. Karena itu, penyelenggara menetapkan tema Environmental Auto Globalization. "Tema itu menekankan pada kampanye penggunaan bahan bakar alternatif dan produk peduli lingkungan," ujar Prachin.

Di antara 130 perusahaan peserta dari 11 negara yang mengusung produk terbarunya ke pameran, sebagian besar menempatkan varian hybrid (mesin didukung motor elektrik) dan mobil compact (ukuran kecil) serta irit bahan bakar di panggung utama stan.

Yang paling mencolok di tengah pameran adalah dua mobil konsep (belum diproduksi) yang selalu diusung Toyota dalam berbagai pameran mobil berskala internasional. Yakni, mobil personal satu kursi i-Real serta mobil bongsor ramah lingkungan Toyota Hi-Ct. Untuk mobil ramah lingkungan sporty dan segera masuk pasar, Toyota menjadikan Lexus LF-Xh sebagai andalan.

Di kategori mobil compact ramah lingkungan, produsen asal Jepang, Daihatsu Motor Corp, dan produsen AS, Ford Motor, terlihat paling agresif. Ford menampilkan sedan mewah berukuran mini, Verve, di Bangkok Motor Show.

Di antara ribuan mobil yang dipamerkan, kemarin ada tiga kelas yang mendominasi. Yaitu, mobil ukuran kecil (compact) dan city car, SUV (sport utility vehicles) atau MPV (multipurpose vehicles), serta kelas kendaraan niaga double cabin. Banyak mobil baru muncul di tiga kelas tersebut.

Tapi, mobil niaga berkapasitas mesin (cc) besar tak cukup populer di Indonesia. Mobil double cabin terhalang pajak kendaraan yang lebih tinggi. Padahal, mobil dengan tampilan gagah itu digemari di Malaysia dan Thailand. Toyota dan Isuzu masih menjadi pemain utama dalam segmen tersebut, selain Ford.

Tren kenaikan harga BBM di dunia membuat konsumen menuntut harga perdana lebih murah. Itu membuat persaingan mobil compact di bawah 2.000 cc seharga Rp 100 jutaan paling sengit.

Mendahului para pesaingnya, produsen India Tata Motor merilis Tata Xenon. Truk berdaya angkut satu ton itu dijual hanya 519 ribu baht (sekitar Rp 150 juta).

Yang menjadi bintang pameran kemarin adalah produk Naza Group. Produsen terbesar kedua di Malaysia itu untuk kali pertama memperkenalkan Naza Forza. Sedan hatchback tersebut dipasarkan sekitar Rp 90 juta. Lebih murah sekitar Rp 15 juta dari Proton Savvy, yang sebelumnya diklaim sebagai mobil termurah di Malaysia.

Pameran tak hanya menghadirkan mobil baru. Mercedes-Benz dan BMW juga memamerkan mobil klasik. Salah satunya adalah Benz Patent Motor Car 1886 dan BMW 502 Baroque Angel keluaran 1955. Mercedes mendatangkan langsung dari Mercedes-Benz Classic Centre di Stuttgart, Jerman. Begitu pula, BMW membawa langsung dari pusatnya di Jerman.

Kabarnya, putra mahkota Kerajaan Thailand Pangeran Maha Vajiralongkorn juga meminjamkan tujuh mobil koleksinya untuk dipamerkan.