20 October 2008

Chery Easter Limousine Mobil Para Astronot China

Keberhasilan para pahlawan China, Zhai Zhigang, Liu Boming dan Jing Haipeng menyelesikan misi luar angkasa Shenzhou VII dielu-elukan masyarakat negeri Tirai Bambu. Astronot diarak keliling dengan mobil khusus Chery Easter Limousine, akhir September lalu yang memang dipersiapkan untuk menyambut dan membawa mereka ke tempat kediaman masing-masing.

Pemandangan kontras antara tiga unit Chery Easter Limousine hitam dengan seragam biru astronot menjadi gambaran sempurna kesatuan industri luar angkasa China yang mandiri dengan industri otomotif nasional yang mandiri pula. Dan sedan limosin yang dikendarai para astronot dikembangkan dan diproduksi Chery, industri otomotif lokal terbesar di China.

Menurut keterangan Wakil Presiden Chery, Zeng Hao, setelah perusahaannya menerima penugasan pada 19 Juni 2008, tim R&D yang dipimpin langsung oleh Presiden & General Manager Chery, Yin Tongyao segera membentuk tim khusus yang melibatkan 6 departemen. Yakni Project Management, R&D, Quality Management, Production, Purchase dan Trial Production yang semuanya menyedot sekitar 100 karyawan.

Untuk menyambut dan membawa para astronot, Dephan menuntut persyaratan khusus pada Chery. Apalagi dengan model kabriolet (kap terbuka), ruang kabin harus lapang yang dapat menampung tiga orang berjajar di bangku belakang. Performa mobil harus prima, kendati kecepatan rendah.

Guna memenuhi persyaratan itu, Chery melakukan pengembangan desain, bodi kendaraan dan mesin yang akhirnya dipilih Easter Limousine 2.4L. Supaya belakang bisa membawa tiga penumpang, bagian belakang diperpanjang 20 mm. Kerangka, lantai dan pilar tengah diperkuat. Untuk menghilangkan getaran akibat dari pemanjangan, dilakukan penyatuan kembali dengan intensitas yang tinggi untuk setiap bagiannya.

Setelah melalui pengetesan, Chery Ester Limousine dinyatakan telah memenuhi standar uji kelayakan. Dan penggarapan memakan waktu selama 45 hari.

Mazda 2 Hadir sebagai Pilihan Alternatif

Tahun depan, salah satu di antara Honda Jazz, Toyota Yaris dan Suzuki Swift harus rela pasarnya terganggu oleh kehadiran pendatang baru Mazda 2. Sedan hatchback ini hadir dalam timing yang tepat, saat konsumen di segmen itu butuh model alternatif. Meski baru tahun depan, tapi sosoknya sudah ditampilkan di pameran mobil internasional di JCC, pertengahan Juli lalu.

Berbicara soal tenaga, Mazda bermesin MZR dengan kapasitas 1.498 cc ini memang masih di bawah senior-seniornya yang memiliki power dikisaran 110 dk sampai 120 dk. Sementara Mazda 2 bermodalkan 103 dk, namun dia punya boost "Zoom-Zoom". Semangat yang mengharuskan setiap Mazda terlihat kencang.

Ketika dijajal, slogan Zoom-Zoom terbukti. tenaga responsif, mantap dan lincah. Bahkan entakan tenaga lebih dari cukup. Respon transmisi Activematic 4 tingkat percepatan, cukup pandai membaca kemauan pengemudi.

Tenaga boleh di bawah, tapi soal fitur kelengkapan setara dengan kompetitornya. Ada sepasang airbag, head unit yang terintegrasi dengan auxiliary input, hingga kunci tailgate elektrik.

Yang tak kalah menarik interiornya. Di sekujur kabin didominasi dengan unsur bulatan. Utamanya, desain konsol head unit yang gterintegrasi membentuk bulatan. Lucunya lagi, desain panel instrumennya bernuansa klasik.

Secara keseluruhan, akomodasi yang ditawarkan tidaklah berbeda jauh dengan sedan-sedan compact hatchback. Namun pada mazda 2 terdapat glovebox dengnan sekat untuk menjaga pernak-pernik tersimpan dengan rapi.

Soal harga, PT Mazda Motor Indonesia belum membocorkannya. Tapi dibandingkan dengan kompetitornya,harganya kisaran Rp 170 jutaan. Yang penasaran, silakan tunggu.

Mitsubishi Lancer Evo X Sarat Teknologi Canggih

Ketika mencoba Mitsubishi Lancer Evolution X (baca; Ten-red) di sirkuit Sentul (15/8), yang disediakan oleh PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB)dalam acara Experiance Driving with Style tak cuma kagum terhadap sedan legendaris di arena reli dunia itu. Alangkah bangga bila bisa memilikinya.

Bagaimana tidak. Desain eksterior generasi keempat (Generasi I; Lancer Evo- Evo III, Generasi II; Evo IV - VII, Generasi III, Evo VIII- IX) dari Lancer Evolution sebagai sedan sport bertenaga hebat sudah tercerminkan. Nggak usah dimodifikasi lagi bodinya, tongkrongan standarnya saja bisa membuat kita kagum.

Model Ikan Hiu
Perhatikan bagian depannya. Model gril trapesium (mulut lebar) berfungsi menyalurkan udara yang banyak ke intercooler dan mendinginkan mesin tipe 4B11 berkapasitas 2.000 cc DOHC 16 Valve MIVEC (Mitsubishi Innovative Timing Electronic Control). Dipadu dengan moncong mobil ala ikan Hiu untuk meraih aerodinamis yang tinggi, mengentalkan sebagai sedan sport masa kini.

Kesan itu kian kuat manakala melongok ke belakang.Sayap belakang dengan model lekukan, lebarnya disesuaikan kaca belakang. Kemudian knalpot (muffler) ganda yang kedua ujungnya diberi krom.

Apa hanya depan saja jadi ciri khas sedan sport? Tampilan sporty sudah terwakilkan melalui dua kursi depan semi-bucket buatan Recaro yang dilengkapi pemanas kursi. Model dasbor yang landai memberikan pandangan sangat luas buat pengemudi serta interior yang lapang.

Sesuai peruntukkannya sebagai sedan sport, konsentrasi pengemudi pun ikut diprioritaskan. Selain melalui rancangan dasbor, semua kontrol dipusatkan di roda kemudi yang mempunyai diameter untuk sport (lingkarannya lebih sedikit lebih kecil dari standar, tapi genggamannya lebih besar dari standar). Dari kemudi itu bisa dikontrol audio, kecepatan (cruise control) dan handsfree telepon.

Termasuk pengoperasian gigi persneling yang sudah dilengkapi teknologi TC-SST (Twin Clucth Super Shift Transmission). Perpindahannya bisa dilakukan secara manual atau otomatis dengan 6 tingkat percepatan (6-speed). Bahkan untuk sistem manual, perpindahan setiap gigi diciptakan model F1 dengan menekan pelat yang berada di belakang setir.

Super All Wheel Control (S-AWC)
Kala mendapat kesempatan mengitari sirkuit Sentul berjarak 4,7 km itu dengan Lancer Evo X, Kompas.com ditemani pembalap nasional Moreno Soeprapto. Ia menjelaskan, tak usah takut melakukan menuver di tikungan ini. Setiap kesalahan sudah diprotek oleh Super All Wheel Control (S-AWC).

Khusus buat Kompas.com, Reno - panggilan akrab Moreno - menyetel sistem perpindahan transmisinya pada "Super Sport" (tingkat tertinggi). Benar saja, dengan memakai perpindahan gigi manual, tak cuma akselerasi yang ganas. Perpindahan tiap gigi (naik) terasa sangat padat (tidak ada kekosongan). Beda ketika diturunkan dari "Super Sport" ke "Sport" (bisa dioperasikan sambil jalan, begitu juga dari Sport ke Normal), akselerasi tiap gigi masih ada jedahnya (tapi sangat kecil).

Saat manuver di tikungan dengan line (jalur) yang sedikit salah, mobil tidak melintir. Kesalahan itu sudah dieliminir oleh ASC (Active Stability Control). Dan gejala roda mengunci kala melakukan pengereman keras juga terhindar berkat ABS.

Menariknya, Lancer Evo X ini tak cuma bisa merayap di trek aspal. Permukaan jalan sedikit kasar dapat dilahapnya karena dilengkapi sistem gerak empat roda dan ACD (Active Center Differential) dan AYC (Active Yaw Control) yang mengontrol kerja gerak roda belakang.

Pantas kalau sedan sport ini ditawari dengan harga sekitar Rp 900 juta. Mengingat sarat dengan teknologi kenyamanan dan keamanan.

Toyota Fortuner Menaklukkan Segala Medan

Melibas genangan air atau menerabas lumpur setinggi 40 sentimeter dengan Toyota Fortuner pasti lolos. Tapi, jangan keliru memilih tipenya karena Fortuner kini ada yang gerak dua roda (2WD) dan gerak empat roda (4WD), keduanya sama-sama berkapasitas 2.700 cc. Nah, untuk menghajar dua rintangan di atas pakai yang 4WD.

Enaknya, transmisinya otomotis dengan empat instruksi H, HL, N dan LL. Nah, lo bingung kan karena pada sistem 4WD umumnya terdapat 4L dan 4H. Melalui tes jalan ke Waduk Jati Luhur, Jawa Barat dicoba semua sistem tersebut.

Ketika tuas persneling matik di H menandakan Fortuner termewah ini dilengkapi sistem penggerak full time all wheel drive. Tenaga mesin didistribusikan ke depan dan belakang melalui transfer case dengan perbandingan 40:60.

Asyiknya, SUV gambot ini dilengkapi Limited Slip Differential (LSD) dengan torque sensing (TORSEN). Jadi, salah satu roda terjebak di kubangan lumpur, tenaga akan dipindahkan ke roda lain agar bisa ke luar.

Kala tuas dipindahkan ke HL, diferensial tengah terkunci sehingga seluruh tenaga dibagi merata ke depan dan belakang serta LSD tidak bekerja. Pemakaiannya ketika menaklukkan medan sedikit berat.

Seumpama medannya teramat berat, pakai LL. Selain diferensial tengah terkunci, perbandingnan gigi yang ke luar dari transfer case diperbesar menjadi 1:2, sementara dengan HL perbandingannya 1:1.

Sangat tidak tepat jika LL dipakai di jalan aspal atau bertanah kering. Karena tenaganya akan terasa sekali. Begitu juga dengan yang H bisa membuat pemakaian bahan bakar boros. Dan dari hasil uji coba, pemakaian dalam kota 7,2 liter/km dan 9,4 liter/km di jalan tol.

Dari medan berlumpur, Fortuner coba diajak ke jalan berbatuan. Juga tak masalah, karena ground clearence yang tinggi dan jarak main suspensi cukup panjang, bikin Fortuner enteng melahapnya.

Bagaimana dengan interiornya? Sama saja dengan versi 2WD, kecuali pada jok pengnemudi. Untuk Fortuner 4x4 dikasih jok elektrik dan beda harganya dengan tipe 2.7 G A/T sekitar Rp 49 juta.

Toyota Avanza Telah Berubah

Sebagai “best seller” di Indonesia, kehadiran atau perubahan pada Avanza tidak hanya ditunggu oleh pemakainya, juga oleh kompetitor. Karena itu pula, saat pimpinan tertinggi PT Toyota Astra Motor (TAM) memperkenalkan New Avanza, nama baru untuk Avanza, mobil ini langsung diamati dengan cermat.

Johnny Darmawan, presdir TAM mengatakan, Avanza baru mengalami “minor change” atau bahasa marketing-nya “facelift”. Karena itu pula, kalau Avanza baru ini tidak diamati dengan cermat, bagian yang mengalami perubahan susah diketahui. Sekilas sama saja dengan versi sebelumnya.

EKSTERIOR- Perubahan pada Avanza baru disesuaikan dengan variannya. Karena itu pula, pada varian tertentu berubah, lainnya tidak. Untuk versi 1,3 liter, perubahan sama dengan dilakukan pada Daihatsu Xenia, baik eksterior maupun interior. Namun untuk versi 1,5 liter, yang merupakan “the top of the line” Avanza, tampil lebih gagah dan lengkap.

Perubahan yang dilakukan pada eksterior adalah emblem VVT-i yang dipindahkan dari pintu belakang ke atas fender depan. Pada varian S (paling mewah), ditambahkan pula lampu kabut dengan ornamen krom sendangkan varian G sewarna dengan bodi.

Gril bumper tengah ditambahkan pada varian G dan S. Khusus varian S kaca spion luarnya ditambahi dengan lampu sein plus side moulding. Alhasil, penampilannya lebih gagah dan gaya.

Di interior, warna yang dipilih Toyota adalah untuk Avanza Baru ini adalah geige, sebelumnya gading. Juga ada perubahan sedikit desain jok yang kini tampak lebih menarik. Sedangkan setir, kini menggunakan model palang empat (sama dengan Xenia)

Khusus untuk setir, model dan ukurannya dinilai kurang pas. “Kebesaran! Palang tiga lebih oke dan pas buat anak muda,” jelas beberapa rekan wartawan.

Kombinasi meter, ukuran angka dan hurufnya dibuat lebih besar. Alhasil, lebih enak dan mudah dilihat. Perubahan lainnya adalah AC register, kini menjadi abu-abu.

Untuk Avanza transmisi otomatik, tuasnya kini menggunakan tipe “shift gate”. Sebelumnya tipe maju-mundur. Juga ada tambahan konsol box di belakang.

Menurut Johnny Darmawan, bagian yang diubah pada Avanza sesuai dengan survei pasar yang dilakukan (sama dengan penyaataan yang dilansir Daihatsu). Dengan perubahan yang tidak terlalu banyak itu, Toyota menaikkan harga Avanza, dengan rentang Rp 4,4 – 5,4 juta (lihat News: Avanza Berdandan, Harganya Naik).

ABS-Cukup menarik, membandingkan harga Avanza 1,5 liter dengan 1,3 liter. Untuk versi sama-sama transmisi manual, perbedaan harganya mencappai Rp 11.900.000. Meski begitu, keunggulan versi 1,5 liter bukan hanya pada tenaga dan torsi mesin yang lebih besar, juga dilengkapi dengan ABS. Di samping itu, materi lapisan jok lebih baik. Bahkan, roda dan ukuran ban yang digunakan lebih besar. Penampilannya juga lebih oke. Karena itu, bila punya dana lebih, Avanza 1,5 liter merupakan alternatif yang sangat patut dipertimbangkan!

Daftar Perubahan Avanza Baru vs Lama
Eksterior
Tipe
Baru
Lama
1.
Warna
E,G, S
Silver MM (Semua tipe)
Champagne MM (1,3E dan 1,3G)
Hitam MC (Semua tipe)
Hijau Muda M (1,3E dan 1,3G)
Aqua M (Semua tipe)
Abu-abu gelap ((Semua tipe, Baru)
Merah Wine (1,3E dan 1,3G, Baru)
2.
Emblem VVT-i
E, G, S
Pindah di atas fender depan
Pintu belakang
3.
Roof panel
E, G, S
Roof lining

Atap rata

4.
Ornamen lampu kabut
S
Keliling luar dilapisi krom
-
G
Sewarna bodi
-
5.
Gril bemper tengah
G, S
Menutup bemper gril atas - bawah
-
6.
Ornamen krom pintu belakang
G, S
Ada
-
7.
Kaca spion dengan lampu sein
S
Baru
Sederhana
9.
Side moulding
S
Ada
-
Interior
1.
Warna interior
E, G, S
Greige
Gading
2.
Jok
E, G, S
Baru
Lama
3.
Setir
E, G, S
Palang 4
Palang 3
4.
Meter kombinasi
E, G, S
Huruf dan angka lebih besar
Lama
5.
AC Register
E, G, S
Abu-abu hitam
Coklat gelap
6.
Panel instrumen
S
Abu-abu asap
Silver
7.
Pemindah gigi
S, A/T
Tipe “gate”
Maju-mundur
8.
Konsol box belakang
E
Ada
-

Suzuki Grand Vitara 2.4L Bakal Hadir

Krisis ekonomi global tidak membuat sejumlah produsen mobil di Indonesia untuk menunda program peluncuran produk baru yang sudah direncanakan sejak awal tahun. Seperti PT Astra Daihatsu Motor (ADM) meluncurkan New Sirion, PT Toyota Astra Motor dengan New Avanza, PT GM Auto World Indonesia dengan Captiva putih serta limited edition bulan depan serta PT Indomobil Niaga International (IMNI).

IMNI sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM) Suzuki juga sudah menyiapkan dua acara peluncuran terhadap produk mereka. Yang duluan, tiga model yang akan diperkenalkan November ini berwarna putih. "Ketiganya itu, Suzuki Swift, SX-4 dan Grand Vitara," ungkap Bebin Djuana, Brand II R4 PT IMNI kepada kompas.com beberapa hari silam

Selain itu, ketika didesak bahwa Suzuki mau mengadakan tes jalan sekitar pertengahan Desember 2008, ia membocorkan produk yang akan dijajal itu adalah Grand Vitara. Bedanya dengan model sebelumnya, dari sisi eksteriornya hampir tak ada, kecuali interior seperti pada dasbor.

Perbedaan lainnya, pada mesin. Jika model sebelumnya mengusung dapur pacu berkapasitas 2.000 cc, untuk yang baru ini lebih besar, yakni 2.400 cc. Ada versi transmisi otomatis dan manual. Renacananya, diedarkan ke pasaran Januari 2009.

Hummer H3 Dengan Roda Delman

Hummer menggunakan velg gajah ukuran 28 atau 30 inci masih tergolong kategori biasa. Mengingat, bodinya yang superlebar. Tapi, jika jip itu memakai roda delman, seperti yang Anda lihat di gambar, ini baru berita luar biasa.

Semua orang yang melihat, tersenyum geli. Dan ini bukan edisi spesial Wild West dari Hummer, namun nyata dipasang roda kayu berukuran 32 inci hasil karya seni dari Matthew Harrison yang sempat dipajang di Limoncello Gallery di London Timur. Mobil ini juga akan dipamerkan di Zoo Art Fair di Old Burlington Road, yang berseberangan dengan Royal Academy.

Matthew menggambarkan Hummer yang dipasangi roda dari kayu ini sebagai perpaduan seni engineering dan motoring. Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana pengaruh saat jalan, terutama performa saat manuver di tikungan.

Mitsubishi Lancer GLX-1 Racing Look

Tampilan mobil bercorak racing style memang enak dilihat.Perhatikan Mitsubishi Lancer GTX-i 2004 milik Budi Agung di Jakarta ini. Sudah keempat kaki ekstrem dipadu dengan bodi superlebar dan kelir mobil bak burung gagak hitam, membuat tongkrongan sedan lawas ini jadi sangar.

Itulah hasrat Budi, sang mahasiswa Tarumanegara, Jakarta yang ingin mobilnya berkarakter dan beda dengan Lancer lainnya. Untuk memenuhi keinginannya itu, mobil diserahkan ke rumah modifikasi JDM Concept di Duri Kepa, Jakarta Barat.

Ron Simon, sang kreator Lancer itu mampu mengubah sedan empat pintu menjadi gahar. Mulai dari persiapan sampai penggarapannya memakan waktu 3 bulan. Bukan berarti pengerjaannya gampang dan sang modifikator mengaku kalau ia kesulitan membuat wide bodi di seluruh bodi Lancer.

"Proses tersulitnya saat pembuatan wide body karena menciptakan aura racing style pada mobil tidak gampang," terang Simon yang ramah. Ia menjelaskan, proses awalnya membuat body kit. Sehabis itu, ia menggunakan clay modelling agar dapat diketahui hasil mentahnya.

Apalagi mobil ini memakai velg lebar 9,5 inci (depan) dan 11 inci (belakang). Mau tak mau, wide body harus dibuat senatural mungkin agar kendaraan tidak kelihatan terlalu lebar. Proses pembuatannya, menurut Simon butuh ketelitian untuk menarik garis nat bodi yang dimulai dari pintu depan dengan menggunakan bahan material FRP (Fiber Reinforce Plastic). Bahan ini lebih elastis dan kuiat dibanding fiberglass.

Untuk menegaskan kesan racing, body yang lebar itu dilandaikan. Tak cuma itu, sayap belakang dibikin mengotak untuk mengimbangi bodi yang sudah melar 25 cm di kedua sisi. Trus, bumper didesain dengan ada rongga air scoop diberi jaring.

Selain bodi, modif ekstrem lainnya tampak pada velg. Pilihan merek SSR Professor yang didatangkan langsung dari Jepang tidak gesrot dan mentok ke suspensi. Padahal, nggak pakai spacer.

Lho, kok bisa? Ryan, bos Antelope punya jurus ampuih bikin velg bisa menapak dengnan manis. "Cukup mainkan camber bagian belakang dengan memiringkan 2derajat ke dalam dan wide bodynya harus lebar sekitar 12,5 cm," bocor Ryan.

Sayang, bodi dan ban yang sudah sangar ini tidak didukung performa mesin yang ganas. Padahal, untuk memdofikasi body dan kaki, Budi sudah menghabiskan kocek sekitar Rp 85 juta. Soal dapur pacu, ia berencana akan menyuntik dengan turbocgarger TD04 milik Lancer Evo.

Nah, gitu dong.