12 May 2009

Menjajal Kehebatan Mazda6 di Sirkuit Tes Bridgestone

Mazda6 generasi ke-2 atau di Jepang disebut New Atenza bukan lagi produk baru. Mobil ini sudah diluncurkan sejak awal tahun lalu. Di Indonesia, Mazda6 dipasarkan oleh PT Mazda Motor Indonesia (MMI) dan pilihannya adalah versi sedan dengan mesin 2.500 cc.

Sebagai salah satu produk yang diandalkan di Indonesia, MMI mengadakan acara “The Dynamic Six” dengan wartawan otomotif Ibu Kota. Tujuannya agar publikasi tentang mobil yang saat ini dijual seharga Rp 472 juta itu bisa dimutakhirkan.

Para wartawan diberi kesempatan menjajal langsung 4 unit Mazda6. Kendati waktunya singkat dan tes dilakukan berdasarkan perasaan (test by feeling), Kompas.com memanfaatkannya secara maksimal, baik sebagai penumpang (di belakang dan depan) maupun mengemudikannya langsung.

Mobil dikemudikan langsung dari Senayan Plaza menuju “Jakarta Perkumpulan Equestrian Centre” yaitu wilayah belajar olahraga berkuda di Bukit Sentul, Bogor, Jawa Barat. Wartawan diberi kesempatan menunggang kuda yang dipandu oleh atlet berkuda nasional dan model cantik, Larasati Gading. “Cara mengendalikan kuda tidak berbeda jauh dengan mobil,” ujarnya.
Sebagai Penumpang. Saat berangkat, Kompas.com duduk sebagai penumpang belakang. Selama itu, secara cermat kami coba merasakan kenyamanan dan berbagai aspek lainnya.

Untuk fasilitas interior sangat oke. Hanya posisi duduk buat penumpang belakang belum maksimal relaks. Begitu mobil dijalankan di permukaan jalan tidak rata—kendati pelan—ciri khas Mazda terasa sekali. Bantingannya keras dan menimbulkan bunyi “duk”.

Selama berada di jalan tol, ketika akselerasinya dicoba, Mazda6 terasa cukup responsif. Padahal, tongkat transmisi berada di posisi gigi “D”.

Ketika Kompas.com mencoba menjadi penumpang depan, posisi kenyamanan duduk lebih dirasakan. Maklum, jok bisa disetel hanya dengan menekan tombol. Suara suspensi belakang pun dirasakan agak berkurang. Begitu juga hentakan ketika meluncur di permukaan jalan yang tidak rata.
Manuver. Di tes trek Bridgestone, Karawang, wartawan diberi kesempatan menguji kemampuan Mazda6 ini lebih leluasa dengan panduan pebalap Jimmy Lukita. Mobil bermesin 4 silinder dan menghasilkan tenaga 172 PS @ 6.000 rpm, transmisi otomatik 5 kecepatan yang disebut Mazda ‘Activematic’ ini mampu bermanuver atau membelok pada kecepatan lebih tinggi. Di samping itu, juga tes rem pada permukaan jalan basah.

Dari spesifikasi yang dikeluarkan oleh MMI, Mazda6 ini dilengkapi dengan ABS, EBD (electronic brake distribution), brake assist, traction control dan DSC (dynamic stability control). Hasilnya, ketika diajak bermanuver pada kecepatan 60-80 km, mobil bisa dikendalikan dengan mudah. Stabilitas sangat oke! Menurut Mazda, ini merupakan ujud dari filosofi “Zoom-Zoom” mereka dalam membuat mobil.

Kemampuan kerja rem juga mantap. Bahkan, ketika tes rem dilakukan di permukaan jalan basah pada kecepatan 80 km/jam, saat berhenti, mobil tetap memperlihatkan keseimbangan dan tetap di jalurnya.
Paddle Shifts. Selain menggunakan tongkat transmisi dengan panduan gate pada konsol tengah, Mazda6 juga bisa dioperasikan secara manual. Bahkan, bila pengemudi menginginkan menambah tenaga atau menurunkan tenaga atau putaran (mengirit bahan bakar) cukup dengan mengoperasikan “paddle shifts” yang dipasang di jari-jari kanan dan kiri setir. Jari-jari setir juga dipenuhi dengan tombol-tombol untuk mengontrol audio.

Di bagian depan paddle shift tertulis "Down". Ketika mobil melaju kencang dan salah satu paddel shift "Down" ditekan, beberapa saat kemudian tenaga turun dan akselerasi melambat.

Kemudian, ketika paddle shifts di belakang “Down” ditekan ke depan dengan jari telunjuk, putaran naik, tenaga bertambah dan mobil pun berakselerasi dengan cepat. Fitur ini sangat memudahkan pengemudi untuk memilih kondisi mengemudi: lebih cepat atau santai untuk mengirit bahan bakar tanpa menyentuh persneling.
Kenyamanan Terusik. Sayang saat dilakukan tes pada permukaan jalan semen, pada kecepatan 60 km/jam kenyamanan terusik. Suara gemuruh dari permukaan jalan ke interior atau penumpang cukup mengganggu. Padahal, saat itu, audio yang menggunakan sistem dan 8 speaker Bose menghasilkan kualitas suara prima.

Namun, begitu meluncur di jalan dengan permukaan aspal mulus, kualitas audio mobil sangat mantap. Pengemudi pun bisa mengatur audio hanya dengan menekan tombol-tombol yang berada di setir.