18 August 2008

Supercar Pertama dari Polandia

Seperti apa mobil Polandia? Pasti nggak ada yang bisa jawab karena jangankan di Indonesia, di Eropa saja belum populer. Nah, kebetulan perusahaan otomotif di negeri itu, Veno memamerkan kendaraan supercar pertamanya. Mereka mengklaim mobil ini bukan seperti di Batman, meski kenyataannya memang tiruan bahkan modelnya mirip dengan Lamborghini.

Sasis dirancang khusus untuk mengusung mesin 1.000 hp. Komponen dan model panel menggunakan bahan ringan carbon fibre dan aliminium. Tujuannnya agar bobot kendaraan bisa seringan mingkin.

Beberapa kelebihan didapat saat mengendarai supercar ini di antaranya mobil sudah dilengkapi dengan sistem ABS. Tapi Veno tidak menyelipkan teknologi kontrol traksi pada kendaraan mereka.

Perihal mesin, Veno akan menggunakan tiga merek secara bertahap. Untuk yang pertama dipilih Audi berkapasitas 4.2L V8 dengan menghasilkan tenaga mulai dari yang 350 hp sampai 700 hp. Tahun depan, Veno memakai Corvette C6, termasuk Z1 LS6 6.2L V8 supercharged.

Soal produksi, untuk tahap awal direncanakan 50 unit dengan dua model, coupe dan roadster. Veno sendiri punya 10 sampai 12 model dan mereka tidak menyangka proyek ini bisa menjadi kenyataan.

Toyota Yaris Dilengkapi Kamera Militer

Dari tampilan bodi, Toyota Yaris 2006 milik Rizki Suharyadi tidak ada yang ektrem. Penambahan over fender pada keempat sepatbor dikarenakan pemakaian ban lebar paling menonjol dan menjadi elegan lantaran desainnya seolah menyatu dengan bibir spoiler depan dan diffuser serta side skirt.

Sayap belakang yang terletak di bagian atas plus ujung knalpot ganda yang berdempetan, tak cuma mengisyaratkan sebagai mobil bergaya sport. Lebih dari itu, tenaga yang digaarap REV Engineering sudah tak standar lagi.

Keistimewaan dari Yaris ini , tengok ke interiornya. Tepatnya di belakang setir, terdapat layar monitor mini untuk menayangkan video. Sedan hatchback ini dilengkapi kamera pencari suhu panas (Thermal Imaging Camera=TIC) yang biasa dipakai militer. Di sini dipilih merek Pathfendlr yang sudah dipakai di mobil produksi massal.

Boleh jadi, ini sebagai terobosan dalam modifikasi di tanah air. Jadi, kamera menangkap obyek yang bersuhu langsung menayangkan ke monitor dalam bentuk warna yang mencolok. Seperti manusia, hewan dan marka jalan. Sebaliknya, obyek yang 'dingin' hanya muncul warna hitam putih di monitor.

Asyiknya, pemasangan ini nggak perlu izin militer lantaran teknologinya yang untuk keperluan komersil sudah di down grade. Pemasangannya pun relatif gampang, tinggal disambungkan ke aki.

Selain TIC, modif unik lainnya indikator digital PLX ditanamkan di spion tengah. Rumah spion dibelah untuk memasukan LCD dan butuh ketrampilan khusus.

Terakhir, pemakaian lampu utama bawaan Toyota Wish dengan bantuan aplikasi projector Q45. Terlihat sederhana penggarapannya, namun butuh kecermatan.

Honda Civic Type S Limited dari Italia

Honda Italia memperkenalkan Civic Type S limited edition, Sabtu (19/7). Seandainya PT Honda Prospect Motor (HPM) selaku ATPM Honda Indonesia memasarkan tipe standar saja, bisa dipastikan bakal digandrungi anak-anak muda karena desain bodinya lebih aerodinamis dari Honda Estilo.

Honda Civic tipe S tiga pintu standar ini muncul pertama kali di pameran mobil internasional di Inggris (British International Motor Show), Juli tahun lalu. Platform type S coupe ini memakai lima pintu sehingga dimensinya sama persis, kecuali suspensi ditata ulang dengan memakai pegas dan damper baru.

Menggunakan ban ukuran 17 inci ditambah desain saluran isap udara di depan yang besar, membuat tongkrongan tipe S lebih kekar. Bahkan, manuver di tikungan dengan kecepatan sedang, kestabilan tetap terjaga lantaran dilengkapi peranti Vehicle Stability Assist (VSA).

Civic Type S ditawarkan dalam dua versi. Yang pertama adalah model standar yang di dalamnya terdapat cool box, remote audio control dan airbag. Tipe lainnya, Type S GT, dengan panoramic glass roof, cruise control, lampu kabut, kaca spion elektrik, dan automacit wiper.

Lantas, apa keistimewaan Honda Civic Type S limited edition dari Italia itu? Dari tongkrongan lebih elegan lantaran menggunakan velg ukuran 18 inci, ditambah emblem Fireblade. Masih pada eksterior, bumper depan dan belakang dirancang ulang, termasuk rongga udara di bawah bumper yang seperti diberi penyangga (lebih berbentuk sayap) dan diffuser di bagian bawah. Begitu juga bumper bagian belakang.

Warna yang disediakan Type S limited ini adalah hitam, merah, dan perak. Ketiganya mengusung mesin diesel 2.2L CTDi bertenaga 140 hp dengan transmisi manual 6-speed.

BMW Tarik 150.000 Unit Seri 5, Seri 6 dan X3

BMW akan menarik 150.000 mobilnya yang beredar di Amerika Utara karena terdapat ‘kelainan’ pada airbag penumpang depan. Demikian pengumuman ini disampaikan oleh pabrikan mobil premium paling besar di dunia, di Munich, Kamis (14/8).

Menurut juru bicara BMW di Munich, kendaraan yang ditarik produksi 2004 – 2006 lantaran ada kerusakan pada sistem sensor yang diletakkan di bawah bangku. Jadi, ketika menerima beban (penumpang) sensor baru bekerja bila terjadi tabrakan. Seandainya tidak ada penumpang dan terjadi kecelakaan, airbag tidak bekerja.

Problem terhadap BMW yang bakal ditarik ini, justru saat mobil mengalami kecelakaan, airbag yang di bangku penumpang mengembang. Padahal, tidak ada penumpang. Setelah diselidiki, gangguan sistem airbag pada BMW itu yang beredar di Amerika dan Kanada.

Mobil-mobil yang di recall dari model seri 3 (2006), seri 5 produksi 2004 sampai 2006 dan X3 produksi 2004-2006. Sekalipun usia produksi kendaraan sudah menginjak 4 tahun, BMW memperlihatkan sikap tanggung jawab terhadap nyawa manusia.

BMW akan mengirim surat kepada pemilik kendaraan yang dimulai September mendatang. Dan berharap, mobil tetap dipakai bila tidak ada tanda peringatan berupa lampu yang “berkedip-kedip”. “Dalam situasi seperti ini, kami menghimbau untuk sementara jangan ada penumpang di depan dan cepat diservice.,” himbau BMW.

Experiance Driving with Style dari Mitsubishi

Meningkatnya market Mitsubishi sampai kuartal kedua tahun ini, tak membuat PT Krama Yudha Tiga berlian Motors (KTB) puas diri. Agen Tunggal Pemegang Merek berlambang tiga berlian ini justru menguatkan image dengan mengadakan event Experiance Driving with Style di sirkuit internasional Sentul, Bogor, Jumat (15/8). Tidak kepalang tanggung, seluruh unit varian passenger car diterjunkan dan untuk memeriahkan acara, KTB mendatang pereli Jepang dan menampilkan pereli nasional Indonesia.

Acara semacam test drive ini, menurut Marketing Director KTB, Rizwan Alansjah merupakan kelanjutan revitalisasi terhadap kendaraan penumpang yang baru dimulai tahun ini. Jadi, melalui kegiatan seperti ini, KTB lanjut Rizwan bukan mau mengejar untung. tujuan utamanya meningkatkan image. "Bersyukur dari tahun ke tahun bisa meningkat, seperti di kelas premium dengan menampilkan Mitsubishi Grandis kita perbanyak," bilang Rizwan.

Dalam event Experiance Driving with Style ini, KTB tak cuma memberi kesempatan untuk merasakan atau mencoba kendaraan Mitsubishi. Tapi juga kepada konsumen yang didampingi para instruktur dari Sentul Safety Driving mendapat kesempatan mengitari satu putaran.

Kendaraan boleh pilih. KTB menyediakan tujuh unit kendaraan penumpang terbaru, mulai dari top line yang merupakan flagship, Pajero 3.8 V6 Super Exceed dan Lancer Evolution X, hingga yang mass line (kendaraan produksi massal) seperti Lancer EX 2.0 GT (dua unit), Grandis GT dan GLS serta Strada Triton Exceed (manual dan matik).

Bahkan untuk membuktikan ketangguhan kendaraan penumpangnya, KTB menampilkan pereli nasional Jepang, Katsuhiko Taguchi dan pereli nasional Indonesia, Subhan Aksa. Keduanya unjuk kebolehan di arena yang berbeda.

Taguchi yang hadir sekaligus mengikuti reli Asia-Pasifik di Makassar (Ujung Pandang), Minggu depan mengendarai Lancer Evo X (10) melakukan drifting di pelataran parkir, sedang Ubhan -sapaan akrab Subhan - mengitari trek dengan Lancer EX 2.0. Saat demo, keduanya membawa para wartawan.

Sayang, jajal mobil yang diberikan KTB tak bisa dirasakan secara maksimal. Pasalnya, usai makan siang, cuaca di Sentul tak bersahabat. Hujan membuat kelanjutan acara terhenti.

Namun Kompas.com sudah merasakan kedahsyatan tenaga Mitsubishi Lancer Evo X dan juga Lancer EX 2.0. Hanya, target ingin menjajal Pajero baru yang dilengkapi teknologi ASC (Adaptive Stability Control) gagal lantaran diganggu hujan.

Toyota Raih CSI Tertinggi di Indonesia

Toyota Indonesia telah ditetapkan oleh J.D. Power Asia Pacific (lembaga riset) meraih Indeks Kepuasan Pelanggan atau CSI (Customer Satisfaction Index) dengan rangking tertinggi untuk 2008. Berarti, Toyota mengulangi prestasinya yang diperolehnya tahun lalu.

CSI terhadap pemilik mobil ini dilakukan oleh J.D. Power Asia-Pacific terhadap 10 merek di Indonesia dengan skor rata-rata 760. Toyota sebagai yang teratas memperoleh skor 766. Posisi kedua diberikan kepada Ford dengan skor 763 dan Isuzu di urutan ketiga 760. Bagi J.D. Power Asia Pacific, ini merupakan tahun kedelapan menyelengarakan studi tingkat kepuasan pelanggan atau pemilik mobil di Indonesia.

Aspek yang dinilai adalah kepuasan menyeluruh pemilik mobil yang datang ke dealer dan bengkel resmi untuk melakukan perawatan dan perbaikan selama 12-18 bulan pertama memiliki kendaraan. Tujuh faktor yang dinilai dalam menentukan tingkat kepuasan adalah kualitas servis, cara menangani masalah, keramahan, layanan advisor, inisiasi servis, sambutan dan kesan.

Nilai tertinggi yang diperoleh Toyota adalah kualitas layanan, keramahan dan sambutan. Ford di peringkat kedua, memperoleh nilai tertinggi untuk inisiasi dan advisor. Isuzu rangking ketiga tahun ini, memperoleh skor 7 poin lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Dari studi yang dilakukan terhadap pemilik mobil yang memperbaiki atau merawat mobilnya ke dealer resmi, makin memperoleh tingkat kepuasan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang membawa mobilnya ke bengkel independen atau tidak resmi. Fakta lain, dealer-dealer resmi terus meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan layanan yang makin selama selama pemilik mobil datang ke tempat mereka. Faktir ini pula yang menyebabkan kunjungan pemilik mobil ke bengkel tidak resmi menurun 27% pada 2005 menjadi 11% pada 2008.

Yaris TRD buat Anak Muda dari Toyota

Taktik PT Toyota Astra Motor (TAM) menghadirkan Toyota Yaris TRD Sportivo limited edition guna mendukung penampilan kawula muda cukup jitu. Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota di Indonesia ini ingin memberi sensasi balap saat berkendara di jalan raya kepada kalangan anak muda.

Guna memenuhi ambisi itu, TAM menggandeng Toyota Racing Development (TRD), rumah modifikasi yang dipercaya prinsipal Toyota di Jepang untuk memoles produk mereka, baik untuk kepentingan sport maupun penampilan sehari-hari. Nama TRD cukup kondang di dunia dan familier di kalangan anak muda Tanah Air. Selain itu, ada juga TOM`S, Kuwahara, dan Majolca yang pernah meramaikan kancah sport otomotif di Tanah Air.

Keterlibatan TRD pada program TAM ini hanya sebatas penyuplai perlengkapan, terutama eksterior, seperti bumper depan berikut spoiler. Kemudian bumper belakang berikut spoiler plus muffler, sayap atas di kaca belakang, emblem TRD Sportivo, serta side skird.

Dengan memakai komponen TRD itu, tampilan Yaris dari varian J itu jadi gagah. Bahkan, ground clearance-nya lebih pendek 4 sentimeter setelah sokbreker dan per standar diganti milik TRD. Tampilan Yaris TRD Sportivo akan lebih bagus jika pelek standar diganti dengan corak anak muda.

"Semua paket TRD ini dikenakan biaya sekitar Rp 20 juta," kata Achmad Rizal, Marketing Communication Manager PT TAM. Peminat perlengkapan TRD bisa membeli body kit saja atau sokbreker berikut pernya. Kalau mau membeli yang sudah jadi, saat ini harus bersabar lantaran 10 unit pertama sudah laku terjual.

Untuk merasakan sensasi balap, TAM mengajak para wartawan menjajal Yaris TRD Sportivo LE itu ke paving ground (trek tes) Bridgestone di Karawang, Jawa Barat, Rabu (23/7). Sebelum uji coba, pihak TAM mengumumkan hasil prestasi yang dicapai Team Toyota Indonesia di arena balap dan Slalom, yakni balapan terakhir bertingkat internasional AFOS di Sentul (20/7). Pembalap Haridarma yang tampil mengendarai Toyota Vios berhasil memenangi lomba di kelas Asian Touring Car Super 1.500 cc.

Sebelum membesut Yaris TRD, wartawan disodorkan Yaris standar untuk mengitari trek berjarak kurang dari 2 km itu. Kedua sedan itu bertransmisi manual. Kompas.com ikut menjajal, dan memang Yaris TRD Sportivo lebih stabil di tikungan, termasuk tingkat keolengan bodi lebih rendah.

Perubahan paling kentara ketika masuk lap kedua dengan mengambil jalur bergelombang dan kasar. Dengan kecepatan tertinggi 80 km per jam, laju sedan hatchback ini tetap stabil dan tidak bergeser. Begitu juga ayunan bodi tidak keras.

Jajal Audi A5 Coupe 3.0 TDI

Tawaran mencoba Audi A5 Coupe 3.0 TDI sulit dilewatkan begitu saja. Mengingat Audi A5 Coupe 3.0 TDI yang pertama kali diperkenalkan di Jerman pada Oktober 2007 itu adalah unit diproduksi untuk pasar Jerman dan khusus didatangkan untuk dipajang di Indonesia International Motor Show 2008. Itu sebabnya, jangan heran jika setir mobil itu ditempatkan di bagian kiri (setir kiri).

Model setir kanannya baru akan dipasarkan di Indonesia pada November mendatang. Buruknya kualitas bahan bakar solar di Indonesia menjadikan PT Garuda Mataram Motor hanya akan memasarkan model yang menggunakan bahan bakar bensin, yakni Audi A5 3.2 FSI.

Audi A5 3.0 Coupe TDI menyandang mesin diesel berkapasitas 3.0 Liter (2.967 cc), 6 silinder dalam konfigurasi V (V6), serta menggunakan persneling manual dengan 6 tingkat kecepatan dan dilengkapi dengan penggerak empat roda, yang pada Audi dikenal dengan nama quattro.

Untuk membuka pintu mobil menggunakan Smart Key. Mesin dihidupkan dengan menekan tombol on off engine dan menginjak pedal kopling. Jika tidak mendengarkan dengan saksama, orang tidak akan menyadari bahwa mobil itu menyandang mesin diesel.

Audi A5 berukuran panjang 4,625 meter, lebar 1,854 meter, dan tinggi 1,372 meter. Audi A5, yang dimensinya berada antara A4 dan A6 itu asyik dikendarai karena mobil itu adalah model ”biasa” pertama yang digarap dengan berorientasi pada pengendara (driver oriented). Jarak as roda depan dan belakang (wheelbase) yang diperpanjang menjadi 2,751 meter membuat pengendaraan A5 menjadi lebih stabil.

Untuk menyempurnakan suspensi, di depan di pasang five-link affair untuk pengendalian dan pengendaraan yang lebih baik, dan ditempatkan langsung pada sub frame. Setir pun telah didesain ulang untuk meningkatkan rasa dan respons. Dan, itu mendukung tenaga maksimum sebesar 237 PK yang dihasilkan mesin pada 4.000 putaran mesin per menit (rpm) dan torsi maksimum 500 Nm pada 1.500 rpm.

Tidak berlebihan jika menyebut Audi A5 3.0 TDI sebagai sebuah roket di darat. Walaupun akselerasi dari 0-100 kilometer per jam 6,5 detik, biasa untuk mobil-mobil sekelasnya, daya lontarnya terasa sangat besar. Hingga sewaktu dipacu mendadak, bagian depan mobil terasa mengangkat. Tidak terasa jarum spidometer menunjukkan angka 110 kilometer per jam.

Mobil itu juga asyik digunakan meluncur dalam kecepatan rendah, sambil melihat rumah-rumah di perumahan Pantai Indah Kapuk, dengan mesin di bawah 1.500 rpm. Dan, Audi A5 bisa dikatakan cukup gesit untuk mobil yang memiliki bodi seukuran itu.

Dengan panjang 4,63 meter, Audi A5 tetap asyik dikendarai dan bermanuver. Bahkan, ketika harus memutar di jalan yang terlalu lebar pun, hal itu dapat dilakukan dengan mudah. Semua sudut di sekeliling mobil dapat dimonitor dengan baik dari kursi pengemudi dengan bantuan kaca spion tentunya. Dan, ditambah dengan sensor parkir di belakang, membuat parkir paralel dan parkir mundur menjadi mudah.

Interior Audi A5 bisa dikatakan mewah, dengan didominasi kulit berkualitas. Kursi-kursi dirancang sedemikian rupa sehingga badan terasa melekat erat di kursi. Sebagai coupe (mobil berpintu dua), kabin Audi A5 3.0 TDI cukup lapang untuk memuat empat orang dewasa.

Konsumsi bahan bakar solarnya lumayan hemat. Dengan 1 liter solar, Audi A5 3.0 TDI secara rata-rata dapat melakukan perjalanan sejauh hampir 14 kilometer. Itu suatu pencapaian yang lumayan bagus, bahkan bila dibandingkan dengan mobil berbahan bakar solar yang kapasitas mesinnya lebih kecil.

Mazda 2 Hadir sebagai Pilihan Alternatif

Tahun depan, salah satu di antara Honda Jazz, Toyota Yaris dan Suzuki Swift harus rela pasarnya terganggu oleh kehadiran pendatang baru Mazda 2. Sedan hatchback ini hadir dalam timing yang tepat, saat konsumen di segmen itu butuh model alternatif. Meski baru tahun depan, tapi sosoknya sudah ditampilkan di pameran mobil internasional di JCC, pertengahan Juli lalu.

Berbicara soal tenaga, Mazda bermesin MZR dengan kapasitas 1.498 cc ini memang masih di bawah senior-seniornya yang memiliki power dikisaran 110 dk sampai 120 dk. Sementara Mazda 2 bermodalkan 103 dk, namun dia punya boost "Zoom-Zoom". Semangat yang mengharuskan setiap Mazda terlihat kencang.

Ketika dijajal, slogan Zoom-Zoom terbukti. tenaga responsif, mantap dan lincah. Bahkan entakan tenaga lebih dari cukup. Respon transmisi Activematic 4 tingkat percepatan, cukup pandai membaca kemauan pengemudi.

Tenaga boleh di bawah, tapi soal fitur kelengkapan setara dengan kompetitornya. Ada sepasang airbag, head unit yang terintegrasi dengan auxiliary input, hingga kunci tailgate elektrik.

Yang tak kalah menarik interiornya. Di sekujur kabin didominasi dengan unsur bulatan. Utamanya, desain konsol head unit yang gterintegrasi membentuk bulatan. Lucunya lagi, desain panel instrumennya bernuansa klasik.

Secara keseluruhan, akomodasi yang ditawarkan tidaklah berbeda jauh dengan sedan-sedan compact hatchback. Namun pada mazda 2 terdapat glovebox dengnan sekat untuk menjaga pernak-pernik tersimpan dengan rapi.

Soal harga, PT Mazda Motor Indonesia belum membocorkannya. Tapi dibandingkan dengan kompetitornya,harganya kisaran Rp 170 jutaan. Yang penasaran, silakan tunggu.

Mitsubishi Lancer Evo X Sarat Teknologi Canggih

Ketika mencoba Mitsubishi Lancer Evolution X (baca; Ten-red) di sirkuit Sentul (15/8), yang disediakan oleh PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB)dalam acara Experiance Driving with Style tak cuma kagum terhadap sedan legendaris di arena reli dunia itu. Alangkah bangga bila bisa memilikinya.

Bagaimana tidak. Desain eksterior generasi keempat (Generasi I; Lancer Evo- Evo III, Generasi II; Evo IV - VII, Generasi III, Evo VIII- IX) dari Lancer Evolution sebagai sedan sport bertenaga hebat sudah tercerminkan. Nggak usah dimodifikasi lagi bodinya, tongkrongan standarnya saja bisa membuat kita kagum.

Model Ikan Hiu
Perhatikan bagian depannya. Model gril trapesium (mulut lebar) berfungsi menyalurkan udara yang banyak ke intercooler dan mendinginkan mesin tipe 4B11 berkapasitas 2.000 cc DOHC 16 Valve MIVEC (Mitsubishi Innovative Timing Electronic Control). Dipadu dengan moncong mobil ala ikan Hiu untuk meraih aerodinamis yang tinggi, mengentalkan sebagai sedan sport masa kini.

Kesan itu kian kuat manakala melongok ke belakang.Sayap belakang dengan model lekukan, lebarnya disesuaikan kaca belakang. Kemudian knalpot (muffler) ganda yang kedua ujungnya diberi krom.

Apa hanya depan saja jadi ciri khas sedan sport? Tampilan sporty sudah terwakilkan melalui dua kursi depan semi-bucket buatan Recaro yang dilengkapi pemanas kursi. Model dasbor yang landai memberikan pandangan sangat luas buat pengemudi serta interior yang lapang.

Sesuai peruntukkannya sebagai sedan sport, konsentrasi pengemudi pun ikut diprioritaskan. Selain melalui rancangan dasbor, semua kontrol dipusatkan di roda kemudi yang mempunyai diameter untuk sport (lingkarannya lebih sedikit lebih kecil dari standar, tapi genggamannya lebih besar dari standar). Dari kemudi itu bisa dikontrol audio, kecepatan (cruise control) dan handsfree telepon.

Termasuk pengoperasian gigi persneling yang sudah dilengkapi teknologi TC-SST (Twin Clucth Super Shift Transmission). Perpindahannya bisa dilakukan secara manual atau otomatis dengan 6 tingkat percepatan (6-speed). Bahkan untuk sistem manual, perpindahan setiap gigi diciptakan model F1 dengan menekan pelat yang berada di belakang setir.

Super All Wheel Control (S-AWC)
Kala mendapat kesempatan mengitari sirkuit Sentul berjarak 4,7 km itu dengan Lancer Evo X, Kompas.com ditemani pembalap nasional Moreno Soeprapto. Ia menjelaskan, tak usah takut melakukan menuver di tikungan ini. Setiap kesalahan sudah diprotek oleh Super All Wheel Control (S-AWC).

Khusus buat Kompas.com, Reno - panggilan akrab Moreno - menyetel sistem perpindahan transmisinya pada "Super Sport" (tingkat tertinggi). Benar saja, dengan memakai perpindahan gigi manual, tak cuma akselerasi yang ganas. Perpindahan tiap gigi (naik) terasa sangat padat (tidak ada kekosongan). Beda ketika diturunkan dari "Super Sport" ke "Sport" (bisa dioperasikan sambil jalan, begitu juga dari Sport ke Normal), akselerasi tiap gigi masih ada jedahnya (tapi sangat kecil).

Saat manuver di tikungan dengan line (jalur) yang sedikit salah, mobil tidak melintir. Kesalahan itu sudah dieliminir oleh ASC (Active Stability Control). Dan gejala roda mengunci kala melakukan pengereman keras juga terhindar berkat ABS.

Menariknya, Lancer Evo X ini tak cuma bisa merayap di trek aspal. Permukaan jalan sedikit kasar dapat dilahapnya karena dilengkapi sistem gerak empat roda dan ACD (Active Center Differential) dan AYC (Active Yaw Control) yang mengontrol kerja gerak roda belakang.

Pantas kalau sedan sport ini ditawari dengan harga sekitar Rp 900 juta. Mengingat sarat dengan teknologi kenyamanan dan keamanan.

Si kecil Daihatsu Tanto Dengan Interior Yang Lega

Dari sekian banyak mobil-mobil impor atau asli dari Jepang yang meramaikan IIMS 2008 lalu, Daihatsu menampilkan retro-klasik, seperti Coo, Tanto, Move,OFC-1 dan Convertable kecil. Namun yang paling menarik Tanto.

Dari segi penampilan, minivan ini dapat dikatakan sederhana. Pasalnya, sosoknya kecil dan berhidung pesek dengan postur boxy. Dimensinya sangat kompak, yaitu panjang 3.396 mm, lebar 1.475 mm dan tinggi 1.725 mm.

Namun,begitu pengunjung melonggok interiornya dan ketika membuka pintu mobil, kontan terpukau. Ternyata interior Tanto luas untuk ukuran bodinya.

Cara membuka pintu sebelah kirinya juga unik. Beda dengan yang di kanan. Ketika kedua dibuka ke arah berlawanan, minivan ini tampak lega. Penumpang masuk dengan leluasa lantaran tidak ada pilar di tengah. Termasuk mereka yang menggunakan kursi roda. Jok penumpang dapat digunakan sebagai meja!

Daya tarik lain dari Tanto, mesinnya bersahabat dengan kantong mengingat harga bahan bakar yang makin mahal. Sumber tenaga Tanto berkapasitas 660 cc, 3 silinder, 12 katup, DOHC yang dilengkapi dengan turbo intercooler. Sayangnya, Daihatsu tak merinci tenaga yang dihasilkan minivan ini.

Namun yang pasti, menurut pihak Daihatsu, banyak konsumen Indonesia kesemsem dengan Tanto. Bahkan ada yang langsung ingin bayar dan begitu pameran usai langsung dikirim ke rumah. Padahal, harga mobil ini untuk ukuran kantong orang Indonesia tidaklah murah, yaitu di atas Rp 160 juta.