17 April 2009

Giliran Buick dan GMC Dijual GM

Masalah yang dihadapi produsen mobil nomor satu Amerika Serikat, General Motors (GM), makin menumpuk dan serius. Ancaman dibangkrutkan semakin dekat. Pemerintah Amerika Serikat telah menentukan tenggat waktu sampai 1 Juni mendatang kepada GM untuk melakukan restrukturisasi, sebelumnya dinyatakan bangkrut. Akibatnya, berbagai rumor pun muncul.

Kabar terakhir, GM akan menjual Pontiac dan GMC. Divisi Pontiac didirikan GM pada 1926 dan beberapa tahun terakhir penjualannya terus turun. Produknya yang terkenal adalah sedan sport, Firebird. Sementara itu, GMC dikenal sebagai produk truk kecil, kendaraan komersial, dan pikap Sierra. GMC sudah berada bersama GM sejak 1912.

Sebelumnya, GM telah mengemukakan rencananya menjual Hummer dan Saturn yang dinilai tidak menguntungkan. Meski begitu, sampai sekarang, kedua merek itu belum mendapatkan pembeli yang pasti. Adapun Saab yang sudah diumumkan untuk dijual tahun lalu dibantu oleh Pemerintah Swedia.

Saat ini GM mempunyai 13 merek di seluruh dunia, yaitu Buick, Cadillac, Chevrolet, Covette, GMC, GM Daewoo, Holden, Hummer, Opel, Pontiac, Saab, Saturn, dan Vauxhall. Dengan rencana melepaskan Pontiac dan GMC, maka tinggal 8 merek.

Ditambahkan, merek yang ngotot dipertahankan GM adalah Chevrolet, Cadillac, dan Buick. Merek yang disebutkan terakhir, penjualannya sukses di China.

Sementara itu, Chrysler LLC yang memperoleh pinjaman 4 miliar dollar AS dan hanya punya waktu sampai 1 Mei untuk melaksanakan reorganisasi dan merger dengan Fiat, diperkirakan juga menghadapi masalah serius. Pasalnya, tuntutan serikat pekerja Chrysler membuat CEO Fiat Sergio Machionne kesal.

Seperti diberikan oleh surat kabar Toronto, Kanada, Sergio Machionne mengatakan bahwa keberhasilan merger Fiat-Chrysler 50:50. Pasalnya, pembicaraan Chrysler dengan serikat pekerjanya, terutama di Kanada, mulur terus.

“Kami siap meninggalkan proposal kerja sama dengan Chrysler,” katanya. Padahal, waktu yang diberikan pemerintah tinggal dua minggu lagi. Jika serikat pekerja tidak mau menurunkan upah, jalan terakhir, bangkrut.