08 January 2009

New SLR Stirling Moss, No 2 Termahal di Dunia

Kendati krisis ekonomi melanda industri otomotif, ternyata produsen mobil terus saja menawarkan mobil supermahal dan diproduksi dalam jumlah terbatas. Paling akhir adalah dari Mercedes-Benz (MB).

Perusahaan mobil mewah terkenal asal Jerman itu kemarin baru saja merilis New SLR Stirling Moss: mobil superroadster tanpa atap, tanpa kaca depan, dan hanya bisa ditumpangi satu orang plus pengemudinya. Harganya 750.000 euro! Kalau dikonversi ke mata uang kita, nilai nominalnya menjadi Rp 11.687.508.732. Wuaaah...

Kalau sudah begini, dipastikan akan menggeser posisi Ferrari Enzo sebagai mobil nomor dua dari 10 mobil termahal di dunia saat ini.

Karena harganya supermahal itu, MB mengincar pembeli yang merupakan orang-orang superkaya, ‘gila’, dan punya nyali tancap gas, sekaligus ingin merasakan kecepatan mobil balap seperti Formula.

Hanya 75 Unit

Sebagai mobil supermahal, MB tidak membuat SLR Stirling Moss secara massal. Menurut perusahaan tersebut, mobil yang menggabungkan unsur desain klasik dan modern ini hanya akan diproduksi 75 unit. Tidak lebih! Pembuatannya dimulai Mei tahun depan atau diproduksi antara Juni dan Desember 2009. Berminat?

Bisa jadi muncul pertanyaan dari sebagian dari kita: Apanya sih yang membuat mobil ini dihargai begitu mahal?

Unsur yang menyebabkan mobil ini supermahal, antara lain, teknologi dan jumlahnya yang terbatas, nama Stirling Moss sebagai legenda balap, dan eksklusivitas di jajaran mobil super-elite.

Dari segi kemampuan, SLR Stirling Moss termasuk hebat. Sumber penggeraknya adalah mesin V8 yang menghasilkan tenaga 650 PS dengan kemampuan dikebut dari 0-100 km/jam hanya 3,5 detik. Tambahan lain, kecepatan tertingginya 350 km/jam.

MB sangat membanggakan SLR edisi khusus ini. Pasalnya, saat ini belum ada mobil produksi lain yang tampil dengan konsep seekstrem ini. Bagi MB, mobil ini dipersembahkan sekaligus menghormati prestasi hebat yang dicapai oleh pembalap legenda Inggris, Stirling Moss.

Kemenangan demi kemenangan yang diraih Stirling Moss—terutama pada 1955—menggunakan Mercy SLR. Bahkan dengan mobil tersebut, Stirling Moss sampai saat ini masih memegang rekor Mille Miglia dengan rekor waktu 10 jam 7 menit 48 detik.

Sebelumnya pada 1950, Mercy SLR300 juga memenangkan berbagai balapan, antara lain Eifel, Targa Florio, dan Tourist Trophy dengan ‘sopir’ tak kalah fenomenal, Manuel Fangio dan Karl Kling.

“New SLR Stirling Moss menggabungkan karakter SLR sekarang dengan kehebatan SLR 1955,” begitu umbar MB dalam rilisnya.

Bodi ‘Stand Slone

Nilai sesungguhnya dari SLR baru ini adalah desainnya yang baru, teknologi yang inovatif, dan menggunakan material ‘highclass’. Silver Arrow baru tidak lagi dilengkapi atap dan kaca depan. Hanya ada dua deflektor angin dengan ketinggian beberapa sentimeter untuk melindungi pengemudi dan penumpang dari terpaan udara saat meluncur pada kecepatan tinggi, terutama di trek lurus.

Di belakang pengemudi dan penumpang ada dua corong udara yang disatukan pada bodi. Bagian ini ditugaskan sebagai pengaman atau roll bar. Dengan konsep ekstrem inilah MB berani mengatakan SLR Stirling Moss berbeda dibandingkan dengan mobil sport kelas atas atau elite lainnya.

Seluruh bodi SLR Stirling Moss dibuat dari serat karbon ringan dengan konsep desain “stand alone”. Para desainer MB yang dipercaya menangani mobil ini diminta fokus memperhatikan satu komponen saja sehingga diperoleh hasil kerja yang sempurna.

Jadi, wajar saja MB menggunakan mobil ini sebagai simbol status, gengsi sebagai produsen mobil hebat di dunia, karena bagaimanapun, SLR yang mereka buat pada 1950-an, sekarang masih dianggap sebagai ikon oleh para desainer mobil dunia.

SLR Stirling Moss dirancang dengan bentuk panah, kap mesin yang panjang, dan bagian belakang yang berotot. Karena tidak ada kaca depan, eksterior dan interior jadi menyatu. Kap mesin juga menjadi bagian interior. Sosok mobil ini tampak ramping. Bahkan ketika diam, mobil sport ini memancarkan dinamika sport yang sangat kuat.

Ditambahkan oleh MB, mobil ini mengabungkan gaya tradisional dan modern. Sayap dengan kontur bertenaga. Juga ada ‘insang’ ventilasi yang dicat hitam berada di bodi samping, sedangkan kap mesin dirancang untuk menampilkan kembali sosok legenda SLR ‘jadul’.

Penampilan lampu dengan teknologi masa kini digabungkan dengan garis-garis ekpresif untuk menambah kesan dinamis. Skirt samping dipasang pada posisi sangat tinggi, sedangkan kedua pintu membuka dengan bergerak ke arah depan.

Perlengkapan tambahan mobil ini dua tonneau (dibaca: ta’-no) untuk menutup kabin pengemudi dan penumpangnnya. Bila tidak digunakan, tonneau disimpan di bagasi. Cukup menarik, ketika kedua tonneau dipasang dan pintu ditutup, SLR Stirling Moss adalah sosok atau sebuah karya seni ukur yang hebat.

Menjaga keaslian

Untuk menjaga eksterior tetap asli, interior dibiarkan terbuka dan tidak banyak pernak-perniknya. Permukaan yang menonjol pada panel instrumen dan pintu dibuat dengan daya tarik khas untuk menciptakan resonansi kesempurnaan.

Materi yang digunakan juga berkualitas tinggi, antara lain serat karbon, aluminium, dan kulit. Pelat aluminium digunakan untuk mencantumkan tanda tangan Stirling Moss yang dibuat dengan seni ukir tingkat tinggi dan ditaruh pada panel tuas transmisi.

Konsep lain yang diaplikasikan adalah aerodinamika dengan kolong tertutup dan difuser di bumper belakang. Difuser dimanfaatkan untuk memperoleh downforce atau daya cengkeram ban secara maksimum pada permukaan jalan. Khusus untuk Stirling Moss, ukuran difuser-nya lebih besar.

Untuk memastikan rem bekerja efektif, MB melengkapi SLR ini dengan rem angin (airbrake) yang dapat dioperasikan secara manual. Rem angin juga berfungsi menambah daya pengereman bila mobil melaju di atas 120 km/jam sekaligus bertugas menjaga stabilitas!

Honda Perkenalkan Sport Modulo di Tokyo Auto Salon 2009

Meski Tokyo Auto Salon 2009 baru dibuka Jumat (9/1), Honda Access Corporation sudah merilis produk yang akan dipamerkannya di arena tersebut secara internasional. Dua mobil konsep yang mengekspresikan penampilan mobil setelah dimodifikasi atau pesanan khusus (custom) adalah Sport Modulo S2000 Roadster dan Sport Modulo Fit.

Honda Access Corporation adalah anak perusahaan Honda Motor Corporation yang khusus menangani modifikasi atau customization produk-produknya. Sport Modulo adalah merek asli hasil modifikasi perusahaan tersebut atau yang langsung ditangani atau diakui oleh Honda Motor Corporation.

Hasil modifikasi yang sangat menarik dari Honda Access adalah Sport Modulo Fit. Honda Fit adalah mobil kompak terlaris di Jepang dan salah satu model yang membantu penjualan tetap naik di negara tersebut tahun kemarin. Di Indonesia, Fit dinamakan 'Jazz ' dan juga punya banyak penggemar dari berbagai kalangan.

Penampilan atau hasil modifikasi Sport Modulo Fit bisa jadi ilham bagi pemilik Honda Jazz atau mereka yang akan membelinya untuk dimodifikasi nantinya. Pasalnya, hasil modifikasi Honda Access Corp ini sangat berbeda dibandingkan dengan tuner spesialis Honda lainya, yaitu Mugen.

Eksterior Sport Modulo menekankan eksterior dengan garis-garis ‘pahatan’ yang menghasilkan penampilan sporty dan lucu, sedangkan interiornya untuk memberikan pengalaman dan keceriaan dalam mengemudikannnya. Lihat saja kombinasi warna interior yang digunakan pada mobil yang akan dijadikan andalan oleh Honda ini.

Selain dua andalan di atas, Honda juga memamerkan Life Crossroad Styling Study Models, Racing Modulo Civic Type R, sepeda motor dengan teknologi canggih plus sistem navigasi dengan audio terbaru, dan aksesori asli Honda.

Tokyo Auto Salon berlangsung dari 9 hingga 11 Januari di Makuhari Messe di Chiba, Jepang.

Subaru Ballistic-3 2000

Soal modifikasi mobil, Indonesia boleh diadu dengan negara mana pun, pasti menang. Nih, contohnya Subaru WRX 2000, kolaborasi Rizky Haroen dan Denny Massie Auto Sport (DMAS) yang mereka namakan Ballistic-3.

Dari bentuknya, Ballistic-3 ini lebih mendekati ke mobil balap jenis ketahanan. Malah lebih mirip dengan Mazda Furai (baca: foo-rye). Mobil konsep yang dirancang oleh Mazda California Desain Studio dan Swift Engineering. Furai sendiri dibuat dari sasis Courage C65 LMP2 (Le Mans Prototipe 2).

Untuk mewujudkan Ballistic dengan tampilan bodi menyerupai tiupan angin, DMAS dan tim Ballistic hanya memakai sasis dari Subaru itu. Untuk penguat tambahan yang sekaligus berfungsi sebagai tulang bodi, disematkan 3 jenis besi, yakni besi siku, besi gepeng, dan besi pipa. Masing-masing besi tulang disesuaikan bentuk dan penempatannya.

Besi siku penguat sisi kulit bodi dan besi gepeng berukuran 1,2 mm untuk bagian bodi yang menghadap ke atas, sedangkan besi pipa berfungsi sebagai pilar A dan B sampai ke belakang. Adapun dek dibuat dari bahan aluminium 1,2 mm dengan penempatannya direndahkan 3-5 cm di bawah kopel bawaan. Ini jelas berpengaruh pula pada posisi duduk dan ketinggian atap.

Sementara itu, untuk bodi keseluruhan mengandalkan bahan fiberglass yang diproses melalui percetakan clay dan diakhiri pelapisan dempul yang tipis. Trus, untuk membentuk alur angin di masing-masing sisi, agar serupa, menggunakan cermin. Ini agar ada patokan untuk titik tarikan nut di salah satu sisinya.

Desain wing dibuat dua tingkat agar buritan terlihat mengisi. Lantaran bentuk panel bodi merunduk, kaca depan tak bisa dipakai. Sebagai gantinya, itu dibikin dari bahan akrilik setebal 4 mm dengan menggunakan gergaji dan heat gun untuk memotong dan membentuknya. Supaya seperti tampilan kaca beneran, bagian pinggir dikasih lis terbuat dari fiberglass dan dicat hitam.

Menariknya, untuk membuka dan menutup mulai dari kap mesin, atap, hingga bagian belakang mengandalkan konstruksi yang tidak biasa. Ketiganya dibantu beberapa trigger perantara yang dilengkapi dengan bearing.

Single seater
Masuk ke interior, kesan kental mobil balap Le Mans tampak dari konsep tempat duduk tunggal (single seater). Karena posisi kursi di tengah, mau tak mau setir (dipilih model pesawat) dan dasbor (dilapisi suede) dirancang ulang. Instrumen dan tombol-tombol yang dipakai benar-benar berfungsi dan sesuai dengan estetika sport car. Penempatannya disebar di antara dasbor, kokpit, dan kolong dasbor.

Keunikan dari mobil ini, konsep totalitasnya lewat rangkaian kelistrikan yang dinamakan Cellular Security System. Artinya, untuk menghidupkan mesin bisa dilakukan dari jarak jauh menggunakan metode pemanggilnya via ponsel. "Cara kerjanya dengan mengubah pola panggilan dering yang datang. Jadi, arus yang menggerakkan motor strater," ujar Made Darmawan, sang perakit.

Untuk menggerakkan motor starter secara teratur digunakan bantuan computer CT2 autolock. Perangkat ini tinggal disesuaikan waktu kerjanya sampai menyentuh titik picu agar mesin hidup sempurna.

VW Chico Kupu-Kupu Malam

Pabrik mobil Volkswagen (VW) di Jerman pasti geleng kepala (sebagai kekaguman) jika melihat VW 'Chico' bikinan Kunto Wibisono dan tim bengkel Kupu-Kupu Malam (KKM) dari Yogyakarta ini. Bagaimana tidak. Pihak prinsipal itu pasti tertipu habis kalau basis mobil itu dari VW Beetle 1.200 keluaran 1961, malah bisa dijadikan inspirasi untuk konsep mobil sport VW.

Pemberian nama Chico, "Pemiliknya suka minum Chivas campur Coca-Cola, (jadi) Chico mudah diingat," sebut Kunto Wibisono, komandan bengkel KKM. Tak salah pula bila KKM yang semula diberi julukan Pengrajin Mobil Yogyakarta ini acap melahirkan kreasi ekstrem.

Termasuk pada Chico yang mengangkat beban sebanyak 7 motorize. Gagasan memakai sistem ini yang mesti mengangkat beban berat merupakan poin utama agar target menciptakan inovasi mendapat apresiasi tinggi dari khalayak ramai.

Kunto menerjemahkan isi kepala Rudi, pemilik VW menggunakan motorize sebagai motor penggerak. Rinciannya, untuk tutup bagasi depan (1 unit), dua pintu kiri dan kanan (4 unit), kap bagasi belakang (1 unit) dan bumper depan (1 unit). "Satu unit motor mampu mengangkat beban 60 kg," ujar Kunto.

Untuk motorize 1 gerakan bolak-balik pada tutup bagasi depan menggunakan motor DC Custom dengan batang pendorong besi berdiameter 0,75 inci dan panjang 60 cm, sedang atap pakai besi berdiameter 2 inci panjang 45 cm. "Agar gerakan atap lebih lembut digunakan dua shock custom kiri dan kanan," tukas Kunto.

Keunikkan tampak pada buka tutup pintu yang dibikin dua arah ke atas dan ke samping dengan mengandalkan empat motor merupakan modifikasi dari motor DC 36 volt diubah menjadi 12 volt. Dan merancang motorize di banyak tempat bukanlah hal yang mudah. Ia mengaku butuh waktu 1 bulan untuk menghitung gerakan. Dan untuk menggerakkannya dibutuhkan 3 aki yang 80 ampere dan alternator standar Porsche yang 85 ampere.

Selain bodi, mesin juga 'diobrak-abrik' tidak kepalang tanggung. Jeroan dapur pacu diimplan dengan komponen Porsche 914 karena menurut Kunto basisnya sama dengan VW.

Komponen yang dipakai seperti kruk as dan setang piston berikut piston dari Scat. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan cam CB Performance berdurasi 120 derajat. Trus, total kapasitas ruang bakar menjadi 2.000 cc setelah dilakukan pemasangan silinder Porsche 914 berikut kepala silinder ditambah dengan turbo dari Garret T3.

Penjualan Toyota Tembus 200.000 Unit

Penjualan Toyota sepanjang tahun 2008 membukukan hasil yang sangat luar biasa. Mereka tak cuma berhasil mempertahankan sebagai market leader di Indonesia, tetapi juga mencatat sejarah dengan total penjualan sebanyak 212.150 unit selama 2008. Jumlah itu merupakan rekor tertinggi Toyota selama ini.

Pencapaian pada tahun 2008 merupakan hasil terbaik Toyota. Hebatnya, di masing-masing kelas, mulai dari kategori sedan, kelas MPV, SUV hingga kendaraan komersial, penjualan mengalami peningkatan tajam dibandingkan pada tahun 2007. Padahal, dalam dua bulan terakhir kondisi pasar otomotif sempat diguncang krisis ekonomi global.

Di kelas sedan, yang dihuni oleh Vios, Corolla Altis, Camry, dan Crown, total penjualan mencapai 17.397 unit, meningkat sebesar 52,2 persen dibandingkan tahun 2007. Pada tahun 2008 pun Toyota juga berhasil menjadi pemimpin pasar di kelas sedan.

Sedangkan untuk kelas MPV dan medium SUV dengan produk andalan Avanza, Yaris, Innova, dan Rush, Toyota berhasil membukukan angka penjualan di kelas ini sebanyak 80.112 unit. Penjualan terbesar dicapai oleh Avanza sebesar 85.535 unit yang merupakan rekor penjualan tahunan sepanjang sejarah, diikuti oleh Kijang Innova sebanyak 51.189 unit.

Dan tak boleh dipandang sebelah mata adalah Toyota Yaris. Kendaraan yang identik dengan anak muda ini tiap tahunnya terus mengalami peningkatan penjualan yang semakin mendapatkan tempat di hati konsumen di Indonesia. Untuk tahun ini sedan hatchback itu terjual sebanyak total 13.614 unit.

Untuk kelas kendaraan komersial, yaitu Toyota Hilux dan Dyna, total penjualan sepanjang tahun 2008 sebanyak 19.923 unit, meningkat 119,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hasil ini juga merupakan pencapaian yang sangat signifikan, di mana tiap tahun produk kendaraan komersial Toyota semakin diminati sebagai mitra dagang yang mendukung bisnis para pengusaha di Indonesia.

“Kami sangat berterima kasih kepada para konsumen yang tetap setia kepada Toyota. Hasil tahun 2008 yang melampaui target merupakan hasil kerja keras seluruh pihak, kami pun akan semakin meningkatkan kerja keras kami untuk menghadapi tahun 2009 yang sangat menantang untuk tetap memberikan yang terbaik untuk semua pelanggan setia kami,” papar Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor.

Mercedes-Benz Tawarkan CLS Grand Edition Baru

Menyambut 2009, Mercedes-Benz memperkenalkan CLS Grand Edition baru—edisi spesial—yaitu sedan kupe sport premium empat pintu. Alhasil, tidak hanya penampilan eksterior premium, kupe ini eksklusif dan elegan. Interiornya juga dirancang serasi dengan berbagai kombinasi warna dan materi berkualitas tinggi.


Untuk versi khususs ini—tersedia dalam empat varian mesin—Mercedes-Benz menawarkan harga mulai dari yang rendah 67.294,50 euro (Rp1.027.539.561). Tentunya konsumen harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi bila ingin fitur tertentu, misalnya mesin yang lebih canggih (bensin injeksi langsung), perlengkapan tambahan lain dan pilihan warna sesuai dengan selera pembeli.

Kalau Anda penggemar berat Mercedes-Benz dan kebetulan suka dengan sedan ini dan ingin dinikmati bersama keluarga (karena menggunakan format empat pintu), Anda sudah bisa memesannya dari sekarang. Lantas agar bisa dipakai secara resmi di jalanan Indonesia, tinggal tambahkan bea masuk dan pajak yang harus ditanggung, dan dipastikan harga akan jauh lebih mahal. Maklum, CLS adalah produk Mercedes-Benz yang berada di kasta lebih tinggi dibandingkan S-Class!

Designo Magno
Menurut Mercedes-Benz, CLS Grand Edition khusus ini sangat menarik. Pasalnya, mobil ini menggunakan cat dengan finishing yang unik dan eksklusif. Mercedes menyebutnya ‘designo magno’ platinum matt alias dop. Cat ini dinilai sangat cocok dengan garis-garis desain bodi sedan kupe ini. Kehebatan cat baru ini tahan gores dan kotor. Penampilannya makin oke dengan pengecatan ‘avant-garde’. Ditambahkan, gril radiator juga dicat dengan ‘designo magno platinum’.

Desain eksklusif ini, menurut Mercedes-Benz, berlanjut sampai ke interior dengan menghadirkan kulit 'designo magno’ dan perlengkapan berkualitas tinggi. Dengan kombinasi tersebut, Mercedes-Benz yakin mobil ini akan menjadi mobil multi-desain dengan hasil yang sempurna.

Bagi Mercedes-Benz, CLS adalah kupe khusus. Mobil yang menjadi simbol di kelasnya. Produsen Jerman asal Stuttgart ini yakin, CLS akan menjadi trendsetter kupe empat pintu. Untuk itu pula, pembeli CLS dapat memilih cat dengan finishing metalik, yaitu hitam obisidian, silver iridium, merah carneol, dan abu-abu flint.

Tambahan eksterior lain yang ditawarkan Mercedes-Benz sebagai perlengkapan CLS ini adalah lampu bi-xenon dengan casing gelap, lampu depan aktif dan lampu kabut aktif yang juga berfungsi sebagai sein, pembersih atau semprotan lampu depan, dan setelan dinamis lampu depan .

Untuk memperkuat sosok sport mobil ini, CLS dipasangi velg alloy AMG 18 inci model palang 5 dengan cat abu-abu titanium. Ukuran ban depan mobil ini adalah 245/40R18 untuk depan dan 275/35R10 buat belakang. Tambahan lain, logo “Grand Edition" di samping depan mobil.

Interior
Untuk memberi kesan elegan, Mercedes-Benz merancang perpaduan warna dan materi secara apik pada interior. Antara lain menyerasikan desain interior dan garis-garis atap yang dilapisi kulit Alacantara hitam mengilap bersama sun-roof yang bisa digeser atau dijungkit ke atas.

Mercedes-Benz menambahkan sentuhan khusus dari kulit ‘marron’ dengan opsi utama, hitam, merah, porselen, dan chablis.

Elemen trim intrior lainnya menggunakan kayu dengan kontur khusus dan dapat dipesan dengan finishing dop atau gloss. Hal yang sama juga dilakukan pada tongkat persneling dan setir: kombinasi kayu dan kulit.

Tambahan lain adalah sport dari besi stainless dengan stud karet menambah desain sport CLS Grand Edition. Perlengkapan lain adalah COMMAND APS multimedia, telepon, Parktronic, dan karpet bertuliskan "Grand Edition" dari sutera.

Mesin
Untuk sumber tenaga, Mercedes-Benz menawarkan empat varian mesin. Selain mesin standar, yang lebih hebat lagi adalah V6 untuk CLS280, sistem injeksi langsung bensin untuk CLS350 (tenaga lebih besar, namun irit bahan bakar). Mesin yang disebutkan terakhir ini menggunakan injektor piezoelektrik dengan semportan langsung diarahkan ke ruang bakar dan menghasilkan tenaga 292 PS. Klaim Mercedes-Benz, konsumsi bensin mobil ini dengan mesin bensin injeksi langsung 9,1 liter untuk jarak 100 km atau 10.9 km/liter. Irit lho!/*

Jaguar Luncurkan XF Diesel S dengan Teknologi Paling Canggih

Menjelang akhir tahun, tepatnya 29 Desember lalu, produsen mobil mewah Inggris, Jaguar, meluncurkan varian terbaru sedan sport untuk 2009, XF Diesel S, khusus untuk pasar Eropa dan Inggris. Momen ini sekaligus mengindikasikan, mesin diesel makin diterima oleh konsumen Eropa.

Sebelumnya, Jaguar sudah menggunakan mesin diesel pada sedan sport mewah ini. Namun, pada XF 2009 S Diesel, kapasitas mesinnya lebih besar, teknologinya juga makin canggih. Dengan ini pula varian XF bertambah. Sebelumnya, Jaguar XF ditawarkan dengan perbedaan pada mesin, yaitu diesel 2,7 liter, bensin 3,0 liter V6, bensin 4,2 liter V8, dan 4,2 V8 S/C.

Kebanggaan Baru
Mesin baru ini benar-benar dibanggakan oleh Jaguar, seperti diungkapkan oleh Mike O’Driscoll, Direktur Pengelola Jaguar Cars, “XF V6 Diesel S baru ini menyatukan beberapa kehebatan sekaligus, yaitu akselerasi dari 0-96 km/jam dalam 5,9 detik, kecepatan maksimum 250 km/jam, konsumsi bahan bakar rata-rata 14,87 km/liter dan emisi CO2 yang rendah.”

Sosok penampilan XF sendiri tidak berubah dari versi sebelumnya. Namun, mesin diesel 3,0 liter V6 terbaru, konsumsi bahan bakarnya ternyata 20 persen lebih irit dari versi sebelumnya. Tepatnya, dengan 1 liter solar berkadar sulfur sangat rendah, Jaguar XF baru ini dapat digunakan untuk menempuh jarak 14,87 km.

Turbocharger Kembar
Kinerja mesin yang hebat tersebut diperoleh karena teknologi yang diusung adalah versi tercanggih yaitu ‘common rail’ generasi III. Tambahan lain yang juga ikut berperan adalah turbocharger kembar dengan sistem manajemen kerja yang canggih serta injektor tipe piezo berujung kristal.

Kemampuan mesin menghasilkan tenaga mencapai 275 PS dengan torsi 600 Nm. Prestasi lainnya, emisi gas buang 10 persen lebih rendah, tenaganya 33 persen lebih besar, torsi naik sampai 61 persen dibandingkan mesin diesel 2,7 liter yang digunakan sebelumnya.

Hebatnya lagi, torsi tersebut sudah diperoleh pada putaran sangat rendah, yaitu 1.500 rpm. Alhasil, mobil mewah ini enak dipakai di lalu lintas kota yang ‘macet-ria’. “Kemampuan yang tidak bisa ditandingi,” bangga Mick Mohan, Direktur Program Jaguar.

Sekuensial Paralel
Fitur kunci dari mesin baru ini adalah turbocharger kembar sekuensial paralel. Kedua turbo selain tidak bekerja secara bersamaan, tipenya juga berbeda. Untuk ini, Jaguar membagi menjadi dua: primer dan sekunder.

Turbocharger primer menggunakan daun kipas dengan geometri yang bisa berubah-ubah sesuai dengan putaran mesin. Ukurannya lebih kecil. Adapun turbochager sekunder atau kedua paten alias fixed.

Turbo sekunder baru bekerja pada 2.800 rpm. Kemampuan kerjanya sangat responsif, langsung aktif 300 milidetik begitu mesin mencapai putaran 2.800 rpm. Hebatnya lagi, begitu turbo kedua bekerja, pertambahan tenaga mesin berlangsung mulus, dan yang pasti, tidak ada gejala “turbo lag”.

2000 Bar
Kehebatan lain dari mesin diesel baru Jaguar ini adalah common rail generasi ke-3. Setiap siklus kerjanya, itu menghasilkan 5 kali semprotan pada tekanan yang luar biasa tinggi, yaitu 2.000 bar (29.010 psi).

Setiap ujung injektor punya 7 lubang. Hasilnya, bahan bakar yang disemprotkan ke dalam silinder benar-benar halus. Tekanan injeksi yang sangat tinggi membuat mesin mampu menghasilkan tenaga lebih besar dengan konsumsi bahan bakar yang lebih irit plus emisi karbon dioksida dan partikel debu yang lebih rendah. Karena itu pula, mesin ini sudah memenuhi standar Euro5 yang diberlakukan di Eropa pada 2011.

Common rail generasi ke-3 ini menggunakan injektor piezoelektrik berkecepatan tinggi dan memungkinkannya bekerja lebih akurat pada setiap siklus pembakaran. Dengan ini pula, suara dan getaran yang ditimbulkan mesin dapat dikurangi. Teknologi piezo dilengkapi pula dengan kristal pada setiap ujung injektor yang bertugas memperbesar aliran listrik ke injektor.

Kurangi Getaran
Sebagai mobil premium, masalah getaran dan suara mendapatkan perhatian utama dari para insinyur Jaguar. Untuk membuat mesin lebih ‘sunyi senyap’ ketika bekerja, Jaguar menggunakan besi grafit padat atau compact graphite iron (CGI) untuk blok silinder. Dengan cara ini pula, dimensi mesin 80 mm lebih pendek dibandingkan bila menggunakan besi tuang abu-abu konvensional tanpa mengurangi kekuatan dan daya tahannya.

Cara lain untuk menurunkan getaran dan suara berisik adalah menentukan waktu injeksi secara akurat dan menambahkan penutup khusus pada komponen mesin yang menimbulkan suara. Malah pada bak oli, tutupnya dibuat secara khusus yang disebut ‘sound deadening steel ‘(SDS). Tutup ini dibuat seperti kue lapis, berupa dua lembar baja dan di tengahnya disisipi lembaran polimer.

Menurut Jaguar, karena setiap bagian diperbaiki, termasuk mengurangi gesekan di antara komponen, mesin yang diberi label AJ-V6D dinilai sebagai mesin diesel paling ‘sunyi senyap’ saat ini di dunia!

Toyota dan Daihatsu Luncurkan Mini MPV 7 Penumpang

Toyota Motor Corporation (TMC) dan Daihatsu Motor Co Ltd (DMC), pada Natal, 25 Desember 2008, meluncurkan produk terbaru mereka, kendaraan 7 penumpang dengan tiga deret tempat duduk untuk pasar Jepang.

Kedua perusahaan menggunakan nama masing-masing untuk produk baru ini. Toyota menamakannya dengan Passo Sette (bahasa Italia, Sette berarti tujuh), sedangkan Daihatsu memberi label Boon Luminas (gabungan dari dua kata Inggris: roomy dan luminious).

Meski 7 penumpang, TMC dan DMC tidak menjelaskan kategori kendaraan ini sebagai mini MPV. Dari penampilan, mobil ini mirip dengan saudaranya yang dibuat di Indonesia, Avanza dan Xenia. Untuk dimensi, Passo Sette dan Boon Luminas sedikit lebih besar, tetapi lebih rendah (lihat tabel "Perbedaan Dimensi").

Seperti Avanza dan Xenia, Passo Sette dan Boon Luminas juga dibuat oleh Daihatsu. Meski begitu, menurut kedua perusahaan, pengembangan produk dilakukan secara bersama-sama. Namun, Daihatsu lebih berperan karena punya pengalaman dan keahlian khusus membuat mobil-mobil kecil dan kompak. Diinformasikan pula, mobil ini dibuat oleh Daihatsu di Kyoto. Target penjualannya per bulan yaitu, Toyota 3.000 unit, dan Daihatsu 500 unit.

Mungkinkah ke Indonesia?

Dari segi penampilan, Passo Sette dan Boon Luminas memang lebih oke dan mengarah ke mini MPV. Kemungkinan besar, mobil ini nantinya juga akan dipasarkan di Indonesia oleh Daihatsu. Itu diperkirakan tahun depan. Hal tersebut pernah dikemukakan oleh Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) ketika meluncurkan New Xenia atau Xenia Facelift pada September lalu.

"Tahun depan kami punya produk baru, MPV dengan dimensi antara Kijang dan Xenia,” pancingnya tanpa menambahkan keterangan. “Tunggu saja,” jelasnya ketika wartawan coba menggali informasi lebih dalam.

Perbedaan Dimensi Passo Sette/Boon Luminas dengan Avanza dan Xenia

Dimensi (mm)
Passo Sette/
Boon Luminas
Avanza/
Xenia
Panjang
4.180
4.120
Lebar
1.695
1.635 (1.630)
Tinggi
1.620
1.695
Jarak Sumbu Roda
2.750
2.655

Mesin Avanza 1,5

Untuk mesin, sama dengan Avanza 1,5 liter. Tepatnya berkapasitas 1.495 cc. Tipenya pun hampir sama. Menurut rilis kedua perusahaan tersebut, mesin Passo Sette dan Boon Luminas adalah 3ZR-VE, sedangkan Avanza 1,5 tipenya 3SZ-VE.

Dari hasil penelusuran Kompas.com, tenaga dan torsi yang dihasilkan mesin produk baru ini sama dengan Avanza 1,5 liter. Tenaga maksimum 109PS @ 6.000 rpm dan torsi 14,4 kg-m @ 4.400 rpm.

Saat rilis produk baru ini dikeluarkan, baik Toyota maupun Daihatsu tidak menyertakan foto interior. Hanya dijelaskan, mobil ini berukuran kompak dan interiornya lega. Panjang interior mencapai 2.550 mm.

Jarak antara jok depan dan belakang 1.630 mm, sedangkan jok kedua dibuat terpisah dengan jarak 150 mm. Lantai di depan jok deretan ketiga dibuat lebih rendah dan menciptakan ruang kaki yang lega.

Secara keseluruhan, mobil bisa memuat lima penumpang dengan ruang untuk barang yang cukup besar atau 7 penumpang dengan nyaman. Pintu belakang membuka sampai 935 mm dan dinilai cukup lincah karena radius putarnya 5,2 meter.

Sistem kunci tanpa harus menggunakan kunci untuk masuk ke dalam mobil. Kunci ini sekaligus berfungsi sebagai immobilizer. Toyota dan Daihatsu menawarkan tombol untuk menghidupkan dan mematikan mesin (standar pada Passo Sette G dan Boon Luminas CX dan CX Aero).

Peranti Keamanan

Di Jepang mobil ini dipenuhi berbagai perlengkapan pengaman aktif, antara lain vehicle stability control (VSC) yang memonitor traksi dan secara otomatis mengontrol tenaga yang dikeluarkan mesin. Juga ada sistem pendistribusian tenaga rem yang disatukan dengan traction control (TRC) untuk mengontrol roda tidak spin saat pertama kali mobil dijalankan atau berakselerasi pada permukaan jalan lincin.

Untuk memindahkan tenaga, digunakan transmisi otomatis 4 kecepatan yang dikontrol secara elektronik. Tambahan lain adalah indikator lampu Eco-Drive (Daihatsu) untuk menunjukkan kondisi mengemudi irit bahan bakar atau Eco-Vehicle Assessment System (Eco-VAS) untuk Toyota.

Di Jepang, mobil ini ditawarkan dengan harga (Passo Sette) 1,490,000 yen dan 1,535,000 yen. Kalau dikonversi ke rupiah pada kondisi sekarang, harganya mencapai Rp 190 juta. Namun, harga itu pantas karena perlengkapannya seabrek. Kalau dipasarkan di Indonesia, pasti banyak perlengkapan dipreteli agar harganya terjangkau. Yah... ditunggu aja!

All New Nissan X-Trail XTronic CVT Dibanderol Rp 280 Juta

Pada awal 2009, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) tercatat sebagai produsen mobil pertama di Tanah Air yang memperkenalkan produk terbarunya All New Nissan X-Trail. Selain berkapasitas mesin 2.000 cc, SUV ini dilengkapi sistem transmisi XTronix CVT yang menjadi keunggulan di kelasnya di pasaran mobil di Indonesia.

"CVT ini memang belum populer betul di masyarakat Indonesia, tapi dengan kehadiran teknologi ini konsumen diharapkan dapat mengendarai SUV Nissan ini lebih baik dan nyaman," jelas Presiden Direktur NMI Norio Ota dalam sambutan melepas keberangkatan wartawan untuk menjajal All New Nissan X-Trail 2.0L XTronic CVT, Rabu (7/1).

NMI menyediakan tujuh unit X-Trail Xtronic CVT untuk dicoba oleh 29 wartawan dari 22 media, baik cetak, elektronik maupun on-line. Rutenya, start dari Jakarta menuju Kuningan, Jawa Barat, sebagai trayek pertama melalui Subang dan Majalengka. Rute kedua balik ke Jakarta melalui jalur Pantura. Hasil uji coba (test drive) dan apa saja keunggulan fitur pada All New X-Trail ini bisa disimak pada rubrik Produk Baru dan Tes, Jumat (9/1).

Dalam presentasi pada malam hari di Hotel Grage, Kuningan, Deputi Direktur Sales dan Marketing PT Nissan Motor Indonesia Teddy Irawan membocorkan kepada Kompas.com perihal harga SUV baru ini. "Untuk yang transmisi manual berkisar Rp 265 jutaan, sedang transmisi XTronic CVT sekitar Rp 280 juta," bisiknya. Ia menargetkan 100 sampai 200 unit setiap bulannya.

Informasi lainnya, Teddy menyebutkan kalau semua produk Nissan akan mengalami kenaikan harga. "Dalam minggu-minggu ini, kalau tidak Jumat (9/1) mungkin Sabtu (10/1)," ungkap Teddy. Ketika dipancing angka kenaikan di atas Rp 10 juta sampai Rp 15 jutaan, ia malah menegaskan untuk Nissan Serena mengalami kenaikan sekitar Rp 6 jutaan. Soal kenaikan dibilangnya beragam, ada yang berkisar Rp 6 juta sampai Rp 10 jutaan.

Yang cukup mengagetkannya penjualan Nissan Grand Livina beserta jajaran keluarganya Livina XR dan X-Gear. "Lebih dari 50 persen, tepatnya 55 persen dari total penjualan Grand Livina plus Livina XR dan X-Gear direbut oleh transmisi otomatis.