12 November 2008

All Rounders Dari New Ford Escape

Sebelum di launching pertengahan Oktober ini, Kompas.com sempat merasakan performa, kenyamanan, kelincahan serta kegesitan New Ford Escape. Rute dirancang oleh PT Ford Motor Indonesia (FMI) dari Jakarta menuju ke tempat wisata Kemuning di Sukabumi berjarak sekitar 125 km.

Dalam acara "Media test & Ride", 18-19 September lalu, FMI menyediakan tiga unit Escape baru, mulai dari varian termewah Limited, XLT dan XLS yang semuanya bertransmisi otomotis. Kebetulan kompas.com nendapat kesempatan menjajal versi termewahnya yang punya beberapa kelebihan. Seperti panel instrumen bercorak wood, spoiler belakang, side rocker, bumper overrider dan pengontrol AC otomotis.

Sebagai Real SUV yang bisa menjelajah segala medan (all rounders), mesin Escape Duratec 2.3L 4 silinder DOHC 16V teruji di medan yang cukup komplet.Ketika merayap di jalan bebas hambatan (Tol), saat dilakukan akselerasi terasa halus karena mesin sudah dilengkapi Variable Valve Timing (VVT) dan Electronic Throttle Control System (ETCS).

Bahkan dengan didukung dua teknologi itu, konsumsi bahan bakar sejak pergi hingga balik tidak melakukan pengisian ulang. Malah sampai finish di Pondok Indah, posisi bahan bakar masih seperempat lebih.Pihak FMI mengklaim pemakaiannya 10,4 liter per kilomter.

Padahal, kondisi lalulintas bervariasi. Malah ketika melintas di Cisaat, Sukabumi terjadi antrean panjang. Kemudian masuk Kemuning Resort dihadang jalanan sempit dan tanjakan terjal 45 derajat dengan sudut tikungan 30 derajat. Kondisi ini dilahap dengan santai.

Khusus untuk menaklukkan tanjakan terjal, posisi tongkat transmisi matik harus diturunkan ke angka 2 karena tanpa diawali dengan ancang-ancang dan dalam satu mobil itu berisi lima orang berbadan subur semua. Begitu juga ketika meliuk tikungan, keolengan bodi kecil karena dibekali sistem suspensi yang independen.

Terlebih menghadapi medan off-road, meski tergolong ringan namun segala aspek di mobil teruji. Seperti tanjakan yang di atasnya terdapat jalan berlubang, sehingga membuat satu roda tak menginjak tanah, toh mobil bisa lolos. Rintangan seperti ini dilalui beberapa kali. Tak perlu mengumbar tenaga mesin berlebihan karena dengan torsi 20,7kgm pada 4.000 rpm, cukup diurut pedal gas, sekalipun sistem gerak dua roda (2WD) sudah bisa lolos.

Sayang, diameter genggaman setirnya kurang pas untuk kendaraan SUV, malah cocok buat sedan. Sehingga, saat memutarkan kemudi harus diperlakukan halus. Tapi, itu bukan jadi masalah serius. Apalagi SUV ini diperuntukkan mereka berusia 30-40 tahun, lingkar kemudi standar bisa diganti dengan yang bergaya sport.

No comments: