23 March 2008

Glenn Tan, Dari Bisnis Properti Hingga menjadi Pemimpin Bisnis Otomotif

Berbicara mengenai sosok Glenn Tan, artinya kita sedang membicarakan seorang eksekutif muda yang sudah tujuh tahun memimpin PT. Motor Image Enterprises Pte Ltd. Pria yang lahir di Singapura 5 Februari 1978 ini, merupakan salah satu orang nomor satu di perusahaan yang mendistribusi, menjual dan men-servis merk Subaru di tujuh negara di kawasan Asia, termasuk Filipina.

Sebelum menjadi pemimpin di kancah perbisnisan otomotif, beliau memulai karirnya di bidang properti untuk wilayah Singapura tentunya.

Berikut adalah wawancara eksklusif BeritaATPM.com dengan Glenn Tan, pada saat acara peresmian dealer 3S Center Subaru di Pondok Indah dan peluncuran New Impreza Hatchback 12 Maret lalu.

Apa saja Visi dan Misi PT. Motor Image Enterprises Pte Ltd khususnya untuk perkembangan pasar Indonesia?

Khusus untuk pasar Indonesia, saya pikir brand Subaru masih belum banyak dikenal di mata masyarakat. Untuk itu, misi kami saat ini adalah membangun brand Subaru di tanah air tentunya. Sedangkan visi utama kami adalah membuat pelanggan potensial kami selalu senang untuk memiliki Subaru.

Sejauh ini, menurut Anda bagaimana Penjualan Subaru di Indonesia?

Tahun 2007 penjualan Subaru memang kecil. Namun penjualan kami cukup terbantu oleh hadirnya produk terbaru, Subaru R1 dan R2. Namun di sini kami tidak ingin memaksakan penjualan kami, sampai Subaru meluncurkan lagi produk-produk terbarunya di tanah air.

Bagaimana perkembangan industri otomotif di Indonesia?

Tentunya kendala terbesar adalah meningkatnya harga minyak dunia. Banyak pelanggan semakin kritis dalam memilih mobil, yang tentunya hal ini membuat peta persaingan di pasar otomotif nasional semakin ketat. Seperti Anda ketahui, kami memiliki volume penjualan yang tergolong kecil. Namun kami yakin melalui banyaknya produk terbaru yang telah dan akan diluncurkan, kami berharap terjadi peningkatan penjualan. Bahkan di Singapura, meski tahun lalu pasar otomotif di sana menurun namun penjualan brand kami banyak didominasi oleh Impreza.

Produk apa saja yang akan Anda luncurkan tahun ini?

Selain New Impreza hatchback yang baru kami perkenalkan kepada publik, tahun ini kami juga akan meluncurkan New STi dan Forester.

Apa alasannya sehingga Anda ingin memasarkan kendaraan hatchback di Indonesia?

Banyak orang berpikir bahwa Indonesia identik dengan pasar sedan. Namun, kami sudah mencoba untuk memasarkan kendaraan hatchback di negara lain dan kami menerima respon yang positif.

Mobil yang Anda miliki saat ini?

Saat ini, saya memiliki Subaru STI lansiran 2004 dan Tribeca. Selain itu, saya juga telah memesan New STi, tetapi seiring berjalannya waktu terjadi beberapa kendala khususnya dalam pengiriman dari Jepang. Belum lagi saya harus mendahulukan pesanan konsumen terlabih dahulu tentunya. Maka dari itu saya harus menunggu sekitar enam bulan untuk mendapatkan mobil idaman saya.

Apa Hobi Anda?

Saya sangat menyukai Gokart.

Apa definisi sebuah mobil bagi Anda?

Mobil merupakan bagian dari diri Anda sekaligus sebuah alat transportasi yang dapat menggambarkan maupun mengekspresikan pengendaranya. Karenanya, saya senang sekali untuk meng-upgrade maupun memodifikasi mobil saya.

Dalam mengendarai mobil, berapa kecepatan maksimum yang pernah Anda rasakan?

240 km/jam. Di High Speed test track, Jepang dengan menggunakan Impreza WRX.

Berapa jauh perjalanan yang Anda lakukan?

Sekitar 800 km. Saat itu saya sedang melakukan perjalanan pulang - pergi San Fransisco - Reno.

Mobil Favorit Anda?

New Subaru STi.

Pengalaman menarik saat mengendarai mobil?

Saya suka melakukan stunt driving.

Apa opini Anda mengenai Indonesia?

Saat ini pasar yang menjanjikan di Asia Tenggara adalah Indonesia. Indonesia juga memiliki anak-anak muda yang selalu ingin tampil dan ingin melakukan sesuatu yang berbeda. Sehingga kami berharap dapat menanamkan di benak mereka bahwa Subaru dapat menjadi kendaraan alternatif.

Makanan Favorit Anda?

Saya suka Mie. Dan di Jakarta sendiri, saya suka sekali dengan masakan Padang. Selama tiga hari di Jakarta, saya selalu makan masakan Padang.

No comments: