12 June 2008

Sensasi GT-R di Sirkuit Estoril

Awalnya sebuah mimpi dan hasrat mencipta mobil yang oke di jalan raya sekaligus garang di sirkuit. Lalu terciptalah Nissan GT-R. Mobil sport tangguh yang tidak saja cepat, tetapi mudah dikendalikan dan berakselerasi tinggi.

****

Awal bulan ini kami, empat wartawan dari Indonesia, berkesempatan menjajal ketangguhan mobil berkapasitas mesin 3.8 liter, 6 silinder dalam konfigurasi V (V6), yang diperkuat dengan turbocharger ganda (twin turbo) dengan persneling manual yang memiliki 6 tingkat kecepatan. GT-R juga memiliki varian persneling otomatik dengan 6 tingkat kecepatan. Selintas tampang GT-R mirip ”robot” di lintasan Estoril, Portugal.

GT-R saat ini menjadi semacam puncak pencapaian prestasi dan hasrat Nissan Motor dalam pengembangan mobil sport yang sekaligus nyaman dipakai harian.

Ada empat warna mobil GT-R yang disediakan Nissan pada acara test drive 6 Mei lalu. Pertama, warna putih, yang khusus dikemudikan oleh Suzuki-san, test driver Nissan dari Jepang. Tiga mobil lainnya berwarna abu-abu, coklat, dan silver.

Pelatihan


Instruktur memberikan berbagai tip jitu, mulai dari bagaimana meningkatkan akselerasi untuk mencapai torsi maksimum dengan singkat agar mobil melaju kencang dengan tenaga penuh, strategi menikung yang cepat dan efektif, mengatasi mobil melintir, hingga berhenti mendadak.

Tak ketinggalan contoh bagaimana ber-slalom-ria menggunakan GT-R dengan kecepatan tinggi. Semua tip diberikan dalam waktu tidak lebih dari tiga menit, sebelum menjajal sendiri. Tentunya tetap didampingi instruktur.

Kondisi lintasan sirkuit saat itu mendukung. Lintasan kering dan ini penting bagi pemula. Langit di Cascais yang biasanya kelabu, saat itu cerah. Udara juga tak terlalu dingin sehingga menambah nyaman suasana hati.

Merasakan duduk sebentar di belakang kemudi GT-R membuat keinginan untuk segera memacu mobil berkekuatan 480 PK itu begitu membara, sekaligus ingin membuktikan ketangguhannya. Sensasi New GT-R dimulai dari area pitstop. Saya kebetulan mendapat jatah untuk menumpang GT-R yang dikemudikan oleh Suzuki-san. Setelah itu baru menyetir sendiri.

Saat duduk di samping kursi kemudi, perasaan tegang tak terelakkan. Semestinya itu tidak terjadi karena ruang kabin yang luas dan nyaman begitu terasa.

Peralatan kemudi lengkap mulai sound system sampai navigator. Desain dashboard elegan, dilengkapi dengan lubang AC berbentuk bulat dengan pengatur udara seperti kepingan logam yang ditata bertumpuk.

Hanya selang beberapa saat setelah mengamati kabin, pedal gas langsung diinjak dalam dan mobil melesat bagai anak panah. Yang tak kalah penting torsi terbagi merata (a wide torque spread) dan rendah emisi gas buang. Mobil ini juga berpenggerak empat roda.

”Gearbox” di belakang

Begitu melaju, tikungan pertama Estoril dilalui begitu mudah dalam kecepatan tinggi. Sebelum masuk tikungan kedua mobil dipacu lebih kencang lagi hampir menyentuh 200 km per jam, lalu mendadak menikung ke kiri, tak berapa lama masuk lagi tikungan kanan.

Saat melaju kencang, dalam kabin hanya terasa raungan dan sedikit getaran halus. Perasaan menjadi waswas ketika di depan mata terlihat tikungan tajam berbentuk U, padahal mobil sudah telanjur lari di atas 200 km per jam. Salah perhitungan sedikit, mobil terpelintir dan bisa terbalik, begitu pikir hati kecil ini.

Tapi di luar dugaan, pada titik terakhir tikungan mobil direm sedikit, lalu mobil menikung tajam. Saya sempat memejamkan mata, takut ban belakang mobil melintir dan berputar. Rupanya itu hanya sensasi ketakutan saja. Buktinya mobil mampu menikung dengan kecepatan tinggi dan hanya sedikit bagian pantat mobil membuang. Tapi sebelum terlalu jauh mengurangi kecepatan, pedal gas kembali ditekan.

Kemudi diputar ke arah berlawanan dari arah tikungan, untuk sekadar mengurangi efek melintir. Selain karena pengemudinya andal, GT-R memang didesain untuk enak saat dipakai menikung kencang. Nissan mendesain gearbox GT-R berbeda dengan mobil sport umumnya.

Gearbox GT-R ditempatkan pada bagian belakang, mendekati gardan belakang. Dengan membagi beban itu, diharapkan mobil lebih seimbang sehingga jika dipakai menikung tajam, tidak ada kesan kepala mobil maunya nyelonong atau enggak mau belok. ”Mobil mudah dikendalikan,” kata Francois Bancon, General Manager Divisi Strategi Produksi dan Perencanaan Nissan Motor Co Ltd.

Benar saja, buktinya, siang itu, tikungan demi tikungan mampu dilewati GT-R dengan cepat. Ujian terakhir dilakukan dengan slalom, menjalankan mobil zig-zag dengan kecepatan tinggi. Tidak mudah memang, tapi karena GT-R mudah dikemudikan, hanya dengan sedikit menggoyang setir, mobil pun melesat kembali bak anak panah.

No comments: