17 April 2008

Stoner terburuk di Jerez

Menyelesaikan balapan di posisi 11 menjadi hasil terburuk Casey Stoner sejak berlaga di Moto GP. Si pembalap menyebutnya sebagai bencana, tapi petinggi Ducati mengaku justru tak kaget.

Setelah tampil memuaskan di Qatar dengan menduduki podium teratas, Stoner menjalani seri kedua Moto GP dengan hasil sangat mengecewakan. Memulai balapan di posisi tujuh, pembalap muda Australia itu tak mampu bersaing dengan Dani Pedrosa, Valentino Rossi serta Jorge Lorenzo yang akhirnya menjadi penghuni podium.

“Kami sudah tahu itu (akan tidak memuaskan). Itu adalah sirkuit tersulit buat kami tahun lalu. Dan posisi lima musim lalu adalah hasil terburuk kami di samping Motegi dan Sachsenring, di mana kami mendapat masalah di sana,” ungkap bos Ducati, Livio Suppo, di Autosport.

Jerez sudah menjadi momok buat Stoner sejak musim lalu. Sirkuit sepanjang 4,428 km tersebut menjadi salah satu dari empat lintasan di mana Stoner tak mampu naik podium. Kalau saat itu dia duduk di posisi lima, kali ini posisinya melorot drastis ke urutan 11.

Hasil ini membuat Stoner kehilangan pucuk pimpinan yang kini menjadi milik Pedrosa. Dia sendiri untuk sementara tertahan di posisi empat dengan selisih 11 poin dari si pembalap Spanyol.

“Stoner menunjukkan kalau dia juga manusia. Hingga sekarang Stoner sudah melakukan hal yang luar biasa, meski hari ini juga membuat kesalahan. Sangat disayangkan, karena meskipun ada masalah, jika tidak bersentuhan dengan Nakano mungkin dia akan berada di posisi lima,” lanjut Suppo.

Dengan baru dua seri terlewati, kegagalan di Jerez jelas bukan kiamat buat tim asal Italia itu. Setiap tim disebut Suppo punya masalah sendiri di sirkuit yang berbeda, dan keunggulan tenaga mesin Desmosedici GP8 diyakininya masih akan mendatangkan banyak keunggulan.

No comments: